Djawanews.com - Sebanyak delapan pemuda Korea Utara dilaporkan dipenjara seumur hidup. Penyebabnya adalah karena menonton drama dan film Korea Selatan yaitu "Crash Landing On You" dan film "The Spy Gone North".
Seperti diketahui, film "The Spy Gone North" mengikuti kisah mata-mata Korea Selatan yang menyusup ke Korea Utara pada 1990-an. Sementara drama Korea "Crash Landing On You" mengisahkan wanita Korea Selatan yang terjebak di Korea Utara karena kecelakaan paralayang.
Para pemuda asal Provinsi Hamgyong Utara itu menirukan karakter dalam film dan drama yang mereka tonton. Tak hanya itu, mereka juga memberi tahu penduduk Korea Utara lain perihal dua film produksi Korea Selatan itu.
Kabar ini diungkap oleh seorang sumber kepada Daily NK pada Senin, 30 Agustus 2021 lalu. Delapan pemuda itu ditangkap Kementerian Keamanan Negara. Mereka pun diadili secara terbuka setelah dilaporkan penduduk setempat.
"Di persidangan, mereka menempatkan delapan pemuda dari Musan di depan mereka dan menyebut mereka sebagai 'geng' yang meniru karakter dalam video Korea Selatan dan menyampaikan atau menyebarkan konten video tersebut ke penduduk setempat," ungkap sang sumber.
Masyarakat Saling Mengawasi
Sumber itu mengatakan, Korea Utara telah memberlakukan undang-undang untuk memberantas "pemikiran dan budaya reaksioner" ada Desember 2020 lalu. Pihak berwenang telah mendorong masyarakat untuk melaporkan satu sama lain apabila menemukan pelanggaran.
Setelah menonton dua tayangan yang populer tadi, para pemuda itu dikabarkan sempat mencari tahu film dan drama Korea Selatan lain yang dibintangi pemain-pemainnya.
Sayangnya, 'kejahatan' itu membuat mereka semakin jahat dan hukuman semakin berat.
Menurut otoritas Korea Utara, konten-konten asal Korea Selatan berisi kebohongan dan dapat mengancam Korea Utara.
"Dalam menyebutkan kejahatan mereka, tidak disebutkan sama sekali isi video yang mereka tonton. (Petugas pengadilan) mengatakan bahwa video Korea Selatan itu berisi kebohongan, manipulasi, dan pemalsuan yang tidak benar dan membahayakan martabat Republik dan mengancam posisi ideologis kami," sambung sang sumber.
Selama persidangan, pihak berwenang memperingatkan penduduk Korea Utara bahwa, "tidak ada yang luput dari perhatian penduduk setempat, dan para pelanggar pada akhirnya akan ditangkap," seperti kedelapan pemuda.
Penduduk Kabupaten Musan kini lebih berhati-hati untuk mengontrol perilaku anggota keluarganya. Menurut sang sumber, para penduduk pun mengeluhkan begitu banyak pemuda yang ditangkap karena masalah serupa.
"Setiap orang harus menghindari saling menyerahkan (kepada pihak berwenang) bahkan jika mereka telah menonton (film dan drama Korea Selatan)," pungkasnya.