Djawanews.com—Perbandingan luas lautan dan daratan di dunia kurang lebih 70 banding 30. Artinya potensi laut menjadi salah satu nilai utama untuk memajukan sebuah negara. Indonesia merupakan negara kepulauan dengan lautan yang luas yakni dua pertiga daripada daratan.
Melihat fakta di atas Indonesia seharusnya bisa memajukan perekonomian negara dari sisi laut, salah satunya dengan menjaga dan meningkatkan produktivitas laut. Apalagi di Indonesia terkenal dengan ungkapan “nenek moyangku seorang pelaut”.
Produktivitas Nelayan Indonesia dari Tahun ke Tahun
Indonesia diapit oleh samudra pasifik dan samudra hindia yang menyebabkannya kaya akan kekayaan laut. Selain itu Indonesia menempati urutan kedua setelah Kanada sebagai negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia.
Berdasarkan data dari BPS produksi perikanan Indonesia meningkat dari tahun-tahun. Food and Agriculture Organization pada tahun 2012 menyatakan bahwa Indonesia merupakan negera ketiga dengan produksi ikan tertinggi setelah India dan China. Saat itu Indonesia hanya menghasilkan 5 juta ton ikan, dibandingkan tahun 2019 yang sudah mencapai 16 juta ton.
Peningkatan jumlah produksi ikan ini disebabkan karena pemerintah meningkatkan perlindungan terhadap sumber daya laut, di antaranya penanganan illegal, unreported and unregulated fishing (IUUF), moratorium kapal asing, dan dihentikannya alih muat (transshipment) terhadap perekonomian nelayan.
Namun terlepas dari semua itu adalah peran utama para nelayan dalam segala keterbatasannya yang tak kenal lelah untuk melaut. Oleh sebab itu, Hari Nelayan Nasional yang jatuh tepat hari ini (6/4) menjadi momentum pemerintah untuk memperhatikan kesejahteraan para nelayan.
Ikuti juga hal-hal unik dan menarik lainnya, dari dalam dan luar negeri, yang dibahas Djawanews di sini.