Djawanews.com—Penelitian menemukan sungai Ciliwung Jakarta masuk daftar sungai terkotor di dunia, mengalahkan sungai-sungai yang ada di Eropa dan Asia Tenggara.
Hal tersebut bukanlah hal yang mengejutkan, mengingat Indonesia sebagai negera kedua penyumbang sampah plastik lautan terbesar di dunia.
Penelitian Terhadap Sungai Ciliwung dan Sungai-sungai di Asia dan Eropa
Pengendalian limbah sampah di Indonesia memang belum bisa ditangani dengan baik. Sungai-sungai di banyak titik masih dipenuhi sampah dan ketika hujan deras melanda akan nampak banjir sampah di mana-mana. Salah satu sungai yang sangat kotor yakni sungai yang membelah ibu kota negara; sungai Ciliwung.
Dilansir Djawanews dari The Coversation, terkait sampah, para ilmuwan dari Belanda dan Indonesia bekerja sama dengan Weste4Change melakukan penelitian terhadap sungai-sungai di Eropa dan Asia Tenggara. Mereka menemukan sungai Ciliwung lebih tercemar dari setidaknya 20 sungai yang ada di Eropa dan Asia Tenggara.
Penelitian yang dilakukan pada 2018 tersebut menemukan sungai Ciliwung menyumbang 20.000 barang berbahan plastik ke Laut Jawa setiap jam. Angka tersebut merupakan jumlah yang mencengangkan jika dibanding dengan sungai-sungai di Asia dan Eropa.
Sungai Chao Phraya di Thailand sebanyak 5.000 barang per jam, sungai Seine di Prancis sebanyak 700 per jam and sungai Rhine di Belanda hanya 80 barang berbahan plastik per jam.
Yang menarik, penelitian tersebut lebih banyak menemukan kantong plastik dan bungkusan makanan plastik. Hal ini menunjukkan sampah rumah tangga menjadi penyebab utama kotornya sungai di Indonesia, khususnya sungai Ciliwung.
Berdasarkan hal di atas maka diharapkan masyarakat untuk lebih sadar lingkungan dan tidak membuang sampah di sistem air untuk masa depan Indonesia yang lebih bersih.
Ikuti hal-hal unik dan menarik lainnya yang telah dibahas Djawanews, baik nasional ataupun internasional di sini.