Djawanews.com—Yayasan Bumi Hijau Indah bekerja sama dengan PT General Energy Bali melakukan penelitian terkait kondisi perairan di Pantai Celukan Bawang, Buleleng, Bali menyusul dugaan telah tercemarinya kawasan tersebut. Di luar dugaan mereka menemukan beberapa biota laut yang berpotensi sebagai spesies baru.
Spesies Hewan dan Biota Laut Langka di Perairan Celukan Bawang
Dilansir Djawanews dari Kumparan, telah ditemukan beberapa spesies laut yang diduga merupakan spesies yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Namun dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk bisa memastikan dugaan tersebut. Hal ini disampaikan sendiri oleh Ketua Yayasan Bumi Hijau Indah, Dodi Prasetia ketika meresmikan Yayasan Bumi Hijau Indah di Buleleng, Bali.
“Ada beberapa jenis yang pada saat kita teliti, cuma kita belum temukan di buku identifikasi (biota) ini masuk ke mana. Kita bilangnya berpotensi. Agak panjang untuk memastikannya,” ujar Dodi.
Salah satu spesies yang sangat menarik bagi Dodi dan timnya yakni sepasang spesies kuda laut hitam. Menurutnya, kuda laut ini terhitung langka dan belum masuk buku-buku penelitian.
Selain hewan laut, perairan Celukan Bawang juga dihiasi aneka biota laut seperti terumbu karang dan soft coral yang juga berpotensi dimasukkan sebagai spesies jenis baru.
“Jadi kita ambil dulu spesiesnya, kita ambil genetiknya, tapi tidak semua, misalnya ikan kita ambil siripnya saja, langsung kita ambil datanya, dan kita cocokkan di bank data,” jelas Dodi.
Penemuan spesies baru ini sekaligus membuktikan bahwa Pantai Celukan Bawang masih terjaga dari pencemaran lingkungan. Menurut Dodi ada hubungan yang tak terpisahkan antara terumbu karang yang terawat baik dengan biota laut baru yang mulai berdatangan itu.
“Mungkin iya itu (terumbu karang yang terawat) membawa dampak nyata. Ketika terumbu karang dan segala macam terasa nyaman, dia (spesies yang ada di laut) pasti akan balik,” ujar Dodi.
Ikuti juga hal-hal unik dan menarik lainnya, dari dalam dan luar negeri, yang dibahas Djawanews di sini.