Djawanews.com - Fenomena dua bulan Ramadhan pernah terjadi tahun 1997 silam. Menurut penghitungan para pakar, kesempatan ini akan terjadi juga pada tahun 2030 mendatang, benarkah?
Hal ini dijelaskan oleh anggota Federasi Arab Ilmu Antariksa dan Astronomi, Ibrahim Al-Jarwan. Menurutnya, kalender Islam yang terpaku pada tahun bulan atau Qomariyah, secara konsisten bergerak sekitar 11 hari pendek dari tahun matahari.
Setiap tahunnya, bulan Ramadhan mundur sekitar 10-11 hari dari tanggal semula. Karena itu, tahun 2030 nanti, kita akan bertemu dua bulan Ramadhan dengan total hari puasa kurang lebih 36 hari.
"Yang pertama akan berlangsung ketika Ramadan akan dimulai pada 5 Januari 2030 untuk tahun Hijriah 1451, dan kemudian lagi, bulan Ramadan akan dimulai pada 26 Desember 2030 untuk tahun Hijriah 1452," jelas Al-Jarwan.
Menurut Al-Jarwan, kalender Hijriah berisi 354 hari, yaitu 11 hari lebih sedikit dari Gregorian. Kedua sistem kalender pada akhirnya akan datang lingkaran penuh dan mengulangi diri mereka sendiri.
"Dibutuhkan waktu 33 tahun sampai tahun Hijriah telah melewati penuh tahun Gregorian. Diulangi sebelumnya pada tahun 1997, dan setelah tahun 2030, akan terulang lagi nanti pada tahun 2063," ujar Al Jarwan.
Kalender Islam Sulit Diprediksi
Di balik itu, kalender Islam memang sulit diprediksi. Sebab, kalender Islam membutuhkan orang atau komite yang berwenang untuk membuat penampakan bulan sabit yang sebenarnya untuk menentukan awal setiap bulan.
Kondisi atmosfer yang merugikan juga dapat menghalangi penampakan bulan sabit, memimpin bulan mendatang tertunda oleh hari tambahan. Beberapa negara dan komunitas Muslim sekarang menggunakan versi yang dimodifikasi dari kalender tradisional yang dirancang untuk membuat waktu bulan-bulan Islam lebih mudah diprediksi.
Bulan baru juga dapat dimulai pada hari yang berbeda di berbagai negara. Karena waktu moonset di suatu lokasi tergantung pada bujurnya.
Bulan baru dan ritual keagamaan seperti puasa bulan Ramadhan mungkin dimulai sehari sebelumnya di, misalnya, negara-negara Muslim Afrika Barat daripada di Indonesia atau Malaysia.