Djawanews.com - Dulu, rasanya mudah bagi siapa saja untuk menjalin hubungan asmara. Tertarik, ungkapkan cinta, lalu tinggal putuskan jalin hubungan atau tidak. Tak banyak persyaratan untuk sekadar berpacaran.
Tetapi dulu beda dengan sekarang. Kini, anak muda yang ingin pacaran terbentur dengan berbagai persyaratan dan tampaknya cukup sulit. Terlebih untuk para milenial. Kenapa?
Sebuah studi menyebut bahwa generasi milenial tak mampu pacaran lantaran mereka tidak punya cukup uang. Benarkah?
Bagaimanapun juga, pacaran tetap butuh uang. Pergi ke kafe, makan di restoran hits, nonton, beli bensin, bunga, telepon, video call, main game, dan seterusnya adalah "standar" yang setidaknya harus dipenuhi saat ini. Dan semua itu butuh duit.
Nah, riset tentang generasi milenial dan ketidakpunyaan duit untuk berpacaran dilakukan oleh peneliti dari situs kencan Match. Studi ini dilakukan setiap tahun untuk menganalisis para jomblo milenial, cowok dan cewek di Amerika Serikat (AS).
Lebih dari lima ribu jomblowan dan jomblowati ikut serta dalam studi ini. Hasil studi ini mengungkap bahwa mayoritas dari milenial ingin menjalin hubungan asmara atau pacaran. Sayangnya, sepertiga dari para milenial itu mengaku tidak bisa mewujudkan cinta mereka karena terhalang masalah keuangan.
Biaya Pacaran Mahal
Menurut mereka, biaya pacaran jaman sekarang mahal. Match mendapati bahwa biaya pacaran di AS bisa mencapai 100 dollar AS, sekitar Rp1,4 juta. Biaya itu ditukar dengan makan malam romantis, sebotol anggur, dan tiket nonton film berdua.
Sementara di Indonesia, biaya pacaran relatif lebih murah. Dana yang dikeluarkan untuk agenda pacaran di akhir pekan berada di bawah Rp1 jutaan.
Temuan menarik lainnya, 20% milenial mengaku harus mencapai tingkat pendapatan tertentu sebelum menjalin hubungan yang serius. Sementara 23% lainnya ingin mencapai karier tertentu sebelum menjalin cinta.
Menariknya lagi, meski sama-sama kesulitan dalam perihal finansial, generasi milenial mantap menatap masa depan cintanya. Mereka yakin bisa berhasil menemukan cinta yang mereka inginkan.
"Cinta, seks, dan bentuk romansa modern berkembang pesat di Amerika, dari milenial hingga generasi senior. Kekhawatiran dan ketakutan mengenai ketidakpedulian anak muda saat ini mengenal cinta dan komitmen sama sekali salah. Mereka hanya kesulitan menemukannya," kata Helen, seorang antropolog untuk Match.
Nah, apakah kalian sepakat dengan kenyataan bahwa kalian sebenernya tidak punya cukup duit untuk pacaran?