Pasca The Feed turunkan suku bunga membuat bursa Asia kembali melemah.
Memerahnya bursa Asia tersebut mengikuti pelemahan Wall Street. Akibat The Fed turunkan suku bunga, dilansir dari kontan.co.id, pada Kamis (1/8) pagi pukul 08.30 WIB diketahui indeks Nikkei 225 turun 54,89 poin atau 0,26% ke 21.465,18, Hang Seng turun 134,06 poin atau 0,40% ke 27.673,21.
Akibat The Fed Turunkan Suku Bunga
Selain itu, saham-saham di bursa Asia juga tercatat sempat jatuh ke posisi terendah (selama enam minggu terakhir) pada hari ini, akibat Federal Reserve System (The Fed) menurunkan suku bunga 25 basis poin (bps).
Kepala Ekonomi CommSec, Craig James, menyatakan jika pemangkasan suku bunga biasanya meningkatkan sentimen pasar saham. Namun, pasar keuangan bereaksi negatif setelah The Fed memangkas suku bunga acuan untuk pertama kalinya sejak Desember 2008.
Gubernur The Fed Jerome Powell juga menyatakan jika hal tersebut meleset dari prediksi pada trader yang berharap pemangkasan yang lebih eksplisit tentang pelonggaran kebijakan lebih lanjut.
Perlu diketahui, Federal Reserve System atau Federal Reserve, atau yang sering disebut The Fed merupakan bank sentral Amerika Serikat yang didirikan pada tahun 1913.
Pemangkasan suku bunga The Fed tentu sangat memperngaruhi terhadap nilai tukar mata uang di negara-negara lainnya. Pemangkasan suku bunga yang dilakukan oleh The Fed bukanlah yang pertama kalinya.
Ketika suku bunga dollar AS turun, maka hal tersebut membuat pasar saham AS merosot dan membuat nilai dolar melemah ke level tertinggi terhadap enam mata uang. Lalu bagaimana yang terjadi dengan Indonesia?
- Harga Emas di Indonesia
Keputusan The Fed tentunya akan membuat harga emas global dan emas Antam berpotensi menguat. Hal tersebut dikarenakan penyebab utama dari potensi kenaikan harga emas adalah ruang pelemahan dolar AS yang terbuka dan fungsi emas sebagai lindung nilai (hedging).
Akibat Dolar AS yang berpotensi melemah ketika The Fed menurunkan suku bunga, maka hal tersebut dapat melonggarkan likuiditas Dolar AS. Likuiditas tidak hanya di AS namun juga nilai dolar AS di seluruh belahan dunia.
- Naiknya Nilai Rupiah
Pemangkasan suku bunga The Fed membuat nilai tukar rupiah rebound. Jika pada hari Rabu (31/7) kemarin, nilai tukar rupiah di pasar spot menguat 0,04% menjadi Rp 14.022 per dollar Amerika Serikat (AS), maka kurs tengah rupiah versi Bank Indonesia (BI) menjadi naik 0,06% jadi Rp 14.026 per dollar AS.
Kebijakan The The Fed turunkan suku bunga, menjadi katalis utama rupiah berbalik arah. The Fed yang hanya menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin (dari awalnya yang 50 bps), ternyata sudah cukup untuk menekan dollar AS.