Dalam setahun, Bank BCA telah berhasil membukukan pembelian saham oleh asing hingga Rp 1,3 triliun.
Kinerja PT Bank Central Asia Tbk (kode:BBCA) nampaknya sedang menunjukkan peforma terbaiknya. Hal tersebut dapat dilihat dari harga saham BBCA yang mengalami peningkatan pada pembukaan perdagangan Senin (17/6/2019).
Meskipun naik tipis, saham Bank BCA berada urutan paling atas di daftar saham dengan net buy paling besar. Naiknya harga saham BBCA disinyalir berasal dari rencana perseroan untuk mengakuisisi satu bank nasional stelah sebelumnya berhasil mencaplok PT Bank Royal Indonesia.
Namun demikian, perseroan masih belum mau membeberkan nama bank nasional yang akan diakuisisi oleh BCCA selanjutnya sebab sedang dalam masa persiapan. “Kami Buka wacan untuk akuisisi bank nasional satu lagi. Saat ini masih dalam tahap persiapan, bisa tahun ini, bisa juga tahun depan,” Kata Direktur BCA Santoso, Senin (10/6/2019).
Saham BBCA banyak di buru asing
Dalam perdagangan pada Senin (17/6/2019) terlihat banyak investor asing yang menebar dananya untuk membeli saham BBCA. Total saham bank swasta tersebut yang dibeli asing sebesar Rp 73,09 miliar pada sesi pertama, dengan nilai transaksi mencapai Rp 115,72 miliar dan volume perdagangan 3,98 juta saham.
Harga saham BBCA juga menguat tipis ke level Rp 29.025 per saham atau menguat 0,09 persen pada sesi pertama perdagangan tersebut.
Pada minggu lalu, total saham BBCA yang dibeli asing sebesar Rp 399 miliar di semua pasar. Adapun sejak awal tahun hingga Senin (17/6/2019), BBCA berhasil membukukan pembelian saham oleh asing atau net buy sebesar Rp 1,34 triliun di semua pasar dengan nilai kapitalisasi mencapai Rp 715,61 triliun.
Sekedar informasi, kinerja Bank
central Asia terus mengalami peningkatan setiap tahunya. Merujuk hasil riset yang
dilakukan oleh CNBC Indonesia, laba bersih BBCA berhasil tumbuh sebesar 8,56
persen per tahun. Jika dikalkulasikan selama lima tahun terahkir, dalam sehari
Bank BCA dapat meraup untung sebesar Rp 56,14 miliar.