Djawanews.com – Harga tahu dan tempe mulai hari ini naik, khususnya di provinsi Jawa Barat. Kenaikan harga tahu dan tempe ini dikonfirmasi oleh Ketua Paguyuban Tahu dan Tempe Jawa Barat, Zamaludin.
Zamaludin menjelaskan kisaran harga tahu dan tempe untuk wilayah Jawa Barat naik sebesar 12-25 persen tergantung dengan jenis komoditas tersebut.
Harga kenaikan tahu dan tempe relatif bervariasi, mulai dari Rp 45 ribu per papan hingga Rp 65 ribu per papan, tentunya tergantung dengan jenis tahu dan tempe.
“Untuk harga tempe yang biasanya Rp 2.500, di pabrik bisa mencapai harga Rp 3.500 untuk tempe ukuran kecil.” Ujar Zamaludin.
Kenaikan harga tahu dan tempe dipicu dengan naiknya harga kedelai, bahan baku pembuatan tahu dan tempe.
Di Jawa Barat, harga kedelai mengalami kenaikan harga dari yang semula Rp 9.000 per kg, kini menjadi Rp 11.000 per kg.
Melambungnya harga kedelai ini membuat para produsen tahu dan tempe mengeluh. Para produsen tahu dan tempe meminta kepada pemerintah untuk mengontrol harga kedelai agar tetap stabil di harga Rp 9.000 - Rp 10.000 per kilogram.
“Harga masih sama seperti kemarin, kalau dari pemerintah Provinsi katanya mau menekan harga menjadi Rp 10.000 namun belum ada kepastian.” Ujar Zamaludin
Akibat naiknya harga kedelai ini beberapa pengrajin tahu dan tempe melakukan mogok produksi sebagai bentuk protes mengenai naiknya harga kedelai dan menjadi alat untuk menaikkan harga tahu dan tempe.