Mata uang digital milik Facebook, Libra, kini sedang menemui masa sulitnya. Tak hanya mendapatkan kesulitan dari perizinannya, Libra juga ditinggalkan oleh beberapa perusahaan besar.
Beberapa bulan yang lalu, Facebook merilis pengumuman yang memberitahukan kelahiran Libra. Rencananya, Libra akan dirilis tahun 2020 nanti. Namun berbagai kendala menghambat kelahiran Libra. Mata uang digital terbitan perusahaan media sosial Facebook tersebut dulu dipuji, namun kini mulai diragukan keberhasilannya.
Sejak kelahiran Libra diumumkan, berbagai negara mulai melakukan pengawasan ketat terhadapnya. Adanya Libra dikhawatirkan akan mengganggu perlindungan konsumen dan privasi, hingga potensi sistemiknya. Wajar jika kekhawatiran tersebut muncul mengingat jangkauan Facebook sangat luas.
6 Perusahaan Hengkang dari Libra
Kendala yang dihadapi Libra membuat sejumlah perusahaan besar memutuskan untuk hengkang dari Asosiasi Libra. Perusahaan tersebut yaitu Visa, Mastercard, PayPal, Stripe, eBay, dan Mercado Pago.
Dalam rangka kelahiran Libra, beberapa perusahaan pendukung Libra mendirikan Asosiasi Libra. Tim ini bertugas untuk memantau perkembangan mata uang digital tersebut.
Asosiasi Libra terdiri dari beberapa jenis perusahaan, yakni modal ventura, organisasi nirlaba, perusahaan cryptocurrency, keuangan, serta penyedia layanan teknologi dan telekomunikasi.
Dilansir dari Independent.co.uk, awalnya eBay memiliki harapan besar atas mata uang Libra. Mereka berharap Libra dapat mengurangi biaya transaksi di platform mereka. Namun, kini eBay secara terang memutuskan untuk keluar dari Asosiasi Libra. Saat ini mereka sedang fokus untuk memperbaiki pengalaman pembayaran yang dikelola eBay untuk pelanggan (13/10).
Tidak hanya eBay, keputusan yang sama juga diambil oleh perusahaan keuangan, Visa. Dilansir dari reuters.com, Visa memutuskan untuk tidak lagi bergabung dengan Asosiasi Libra. Berbagai pertimbangan mendasari keputusan mereka. Salah satunya adalah keraguan Visa atas kemampuan Libra. Visa tak yakin Libra mampu memenuhi harapan mereka.
Menanggapi hal tersebut, David Marcus selaku kepala proyek Facebook mencoba mengingatkan kepada pasar agar tak menerka nasib Libra di masa depan. Peringatan ini ia sampaikan melalui akun twitternya. Meski begitu, David mengakui bahwa mundurnya perusahaan besar dari Asosiasi Libra merupakan kabar buruk.
Kepala Kebijakan dan Komunikasi Asosiasi Libra, Dante Disparte, tetap yakin bahwa Libra memiliki masa depan yang baik. Ia tetap optimis dan akan terus bergerak maju, memenuhi aturan yang berlaku. Sedangkan untuk Asosiasi Libra sendiri, ia memastikan akan ada perubahan dalam asosiasi tersebut seiring dengan berjalannya waktu.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga sempat melempar kritiknya atas beberapa mata uang digital, termasuk Bitcoin dan Libra. Ia ingin agar perusahaan yang menerbitkan mata uang harus menerbitkan izin penerbitan mata uang. Hal tersebut diperlukan karena Facebook dan perusahaan penerbit mata uang bukan bank atau lembaga keuangan.