Emiten Milik Sandiaga Uno Ini Merogoh Dana Rp 1,07 T untuk Menambah Kepemilikan Saham di TBIG.
Perusahaan investasi yang didirikan oleh Edwin Soeryadjaja dan Sandiaga Uno, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) dan anak usahanya PT Wahana Anugerah Sejahtera, telah membeli 268.86 juta lembar saham di perusahaan menara telekomunikasi yakni PT Tower Bersama Infrastructure Group Tbk (TBIG) bernilai Rp 1,07 triliun.
Helmy Yusman Santoso selaku Direktur Keuangan TBIG mengatakan bahwa pembelian saham tersebut tidak berpengaruh terhadap arus dana perseroan. Sebab, SRTG dan anak usahanya membeli saham yang beredar di public.
Selain itu, Helmy menyebut tak ada aksi korporasi yang dikaitkan dengan transaksi tersebut.
Berdasarkan kerterbukaan informasi perseroan, SRTG melakukan pembelian saham 23.821.704 lembar pada Jumat (26/7) dengan harga per lembar Rp 4.000.
Adapun, PT Wahana Anugerah Sejahtera melakukan dua kali transaksi. Pertama, pada Jumat (19/7) dengan jumlah 149.7 juta lembar atau 149.747.238 lembar saham.
Sedangkan yang kedua, pada Jumat (26/7) sebanyak 95.3 juta atau tepatnya 95.286.817 lembar saham. Kedua transaksi tersebut direalisasikan dengan harga per lembar Rp 4.000.
Investasi menjadi salah satu alasan Saratoga dan anak usahanya membeli saham tersebut.
Komposisi Pemegang Saham TBIG
Sebagai informasi, SRTG merupakan perusahaan asset management, sementara itu PT Wahana Anugerah Sejahtera itu merupakan anak usaha SRTG yang bergerak di bidang ritel.
“Saratoga dan Wahana membeli saham TBIG dari pemegang saham lainnya. Tidak ada arus dana ke TBIG,” papar Helmy.
Jika dilihat, berdasarkan data per 30 Juni 2019, komposisi pemegang saham TBIG terdiri dari PT Provident Capital Indonesia yang memegang prosi 25.52 % atau 1,15 milir lembar saham.
Kemudian, PT Wahana Anugerah Sejahtera menguasai 29.43% atau 1.33 miliar lembar saham. Sisanya, sebanyak 45% atau 2 miliar lembar dikuasai pemegang saham lainnya.
Transaksi pembelian saham yang dilakukan kedua perusahaan ini, menurut Helmy tak akan memperngaruhi jumlah saham publik.
Sebelumnya, pada transasksi yang dilakukan pada periode 30 April 2018 hingga 30 Juni 2019, perseroan telah merealisasikan buy back sejumlah 110.94 juta saham dengan rata-rata harga pembelian sebesar Rp 4.625 per saham.
Oleh karena itu, TBIG masih mengantongi dana buy back saham sebesar Rp 686.84 miliar dari alokasi Rp 1,2 triliun untuk menyerap sebanyak-banyaknya 204 juta saham perseroan.