Tersiarnya kabar Sandiga menjadi menteri Jokowi, membuat saham perusahaan Sandiaga yakni Saratoga merangkak naik di pasar modal.
Eks Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno dikabarkan akan menggantikan posisi Rini Soemarno sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di pemerintahan Jokowi periode kedua.
Gosip tersebut marak diperbincangkan pasca Jokowi menjalin pertemuan dengan Prabowo Subianto beberapa waktu lalu. Keduanya terlihat kompak mengenakan baju putih seolah-olah menyiratkan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut akan berada dalam satu gerbong bersama Jokowi
“Bisa saja Sandiaga Uno yang masuk kabinet,” terang ekonom Fithra Faisal Hastiadi, melansir CNBCIndonesia.com, Senin (14/10/2019).
Fithra menilai, Sandiaga mungkin menjadi orang yang paling tepat untuk menempati kursi di Kementerian BUMN.
“Nah, Sandiaga ini mampu mengisi kursi Menteri BUMN karena cukup diterima pasar dan kompromi politiknya cukup kuat,” kata Fithra.
Saham Saratoga menguat
Beredarnya gosip Sandiaga menjadi menteri Jokowi membuat saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) tiba-tiba mengalami peningkatan sebesar 0,27 persen ke level 3.680 per lembar saham di akhir pedangan sesi pertama Senin (14/10/2019).
Dalam lima hari terahkir, saham perusahaan milik Sandiaga ini berhasil meroket sebanyak 1,66 persen.
Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia, Senin (14/10/2019), saham SRTG melemah 3,16 persen secara year to date (Ytd) dengan net sell sebesar Rp 195 miliar di semua pasar.
Meskipun berhasil menguat, nilai transaksi saham SRTG pada awal perdangan hanya Rp 2,94 juta dengan volume perdagangan sebanyak 800.000 saham.
Di sisi lain, saham Grup Saratoga lainnya yaitu PT Merdeka Copper Gold Tbk justru anjlok ke level 6.250 per lembar saham atau turun sebesar 1,96 persen. Dalam lima hari terahkir, saham emiten produsen emas ini terkoreksi 0,79 persen.
Sedangkan secara Ytd saham PT Merdeka Copper Gold meningkat pesat sampai 79 persen.
Pergerakan saham yang berbeda antara PT Saratoga Investama Sedaya dan PT Merdeka Copper Gold (MDKA) ini terjadi di tengah pemberitaan Sandiaga Uno masuk dalam Kabinet Jokowi-Ma’ruf periode 2019-2024.
Dalam pemberitaan CNBCIndonesia.com, anjloknya saham MDKA ini juga dikaitkan dengan rencana perusahaan yang akan memecah nilai nominal saham dengan perbandingan rasio 1:5.
Artinya, saham MDKA yang awalnya bernilai Rp 100 per lembar saham akan berubah menjadi Rp 20 per lembar saham.
dengan begitu, pasca stock split, setiap unit saham yang dipegang oleh investor akan bernilai setara dengan 5 unit saham.
Sebagai infromasi, MDKA adalah perusahaan yang bergerak disektor tambang emas, perak dan tembaga yang dibangun pada tahun 2012.
Dalam perjalanannya, mayoritas saham MDKA kemudian diakusisi oleh perusahaan milik Sandiaga yakni PT Saratoga Investama Sedaya Tbk.