Laba PT Telekominukasi Indonesia berhasil naik dua digit secara tahunan.
Pemimpin pasar telokomunikasi PT Telokomunikasi Indonesia Tbk. (Kode saham TLKM) berhasil membukukan catatan keuangan yang menggembirakan di mana laba perusahaan tumbuh 7,73 persen secara tahunan (YoY).
Emiten telekomunikasi ini menunjukkan dapat move on dari tekanan yang diperoleh perseroan pada tahun lalu. Pada semester I 2019, laba TLKM berhasil tumbur sebesar Rp 9,35 triliun dari periode yang sama pada tahun lalu yakni sebesar Rp 64,37 triliun.
Melihat kinerja dan pertumbuhan saham TLKM
Jika dilihat secara seksama, pertumbuhan laba TLKM selama enam bulan pertama di tahun ini tak bisa dilepaskan dari kinerja di sektor mobile yang memberikan kontribusi tertinggi sebesar Rp 45,1 triliun. kemudian sektor enterprise yang menyumbang laba sebesar 21,87 triliun dan sektor WIB sebanyak Rp 14,04 triliun.
Masing-masing dari ketiga sektor tersebut berhasil mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 5,54 persen untuk sektor mobile, 6,94 persen untuk sektor enterprise dan 11,98 persen untuk sektor WIB.
Sebagai informasi, sektor WIB menyediakan jasa interkoneksi, sewa sirkit, satelit, VSAT, broadband acces, teknologi informasi, data dan jasa internet yang disuguhkan ke operator telekomunkasi lainnya serta konsumen internasional.
Di sisi lain, jika ditilik dari sisi pendapatan, sektor jaringan memberikan kontribusi pendapatan paling tinggi sebesar Rp 938 miliar atau tumbuh 43,43% YoY. Selanjutnya, pendapatan sektor interkoneksi meroket di levek Rp 3,3 triliun atau tumbuh 39,65 persen, dan pendapatan data yang naik Rp 44,23 triliun atau tumbuh 17,6 persen secara tahunan.
Lebih dalam lagi, kinerja keuangan perseroan semakin moncer karena pos pendapatan lainnya melesat Rp 976 miliar di semester I 2019 atau naik 102,07 YoY dari Rp 483 miliar di semester I 2018.
Sebagai catatan, laba bersih perseroan memiliki kapasitas yang lebih besar untuk naik seiring dengan penurunan yang dicatatkan pada beban operasional jaringan dan beban karyawan yang masing-masing terkontraksi sebesar 0,42% dan 7,78% secara tahunan.
Dengan demikian, pertumbuhan yang berhasil ditorehkan dari sektor pemasukan dan berkurangnya beban operasional dan karyawan membuat laba TLKM di enam bulan pertama pada tahun ini menjadi naik sebesar 27,36 persen secara YoY.
Adapun laba yang didapatkan TLKM pada semester I 2019 mencapai Rp 11,08 triliun dari sebelumnya Rp 8,7 triliun di periode yang sama. Alhasil, marjin bersih perseroan yang berhasil ditorehkan perseroan tumbuh menjadi 15,98 persen dari sebelumnya 13,51 persen.
Jika ditilik lebih rinci lagi, total laba bersih di kuartal II 2019 TLKM melesat 65,77 persen secara tahunan menjadi Rp 4,85 triliun dari Rp 2,96 triliun di periode yang sama tahun 2018. Sedangkan, pada kuartal I keuntungan TLKM hanya naik 8,55 perse YoY menjadi Rp 6,22 triliun.
Ini artinya, kinerja TLKM yang berkilau di kuartal II 2019 berkontribusi terhadap peforma keuangan perusahaan dari Januari-Juni 2019.
Kondisi ini yang membikin investor asing menjadi tertarik untuk membeli saham Telkom sejak awal tahun 2019. Menurut data dari Bursa Efek Indonesia, total net buy saham TLKM oleh investor asing mencapai Rp 3,08 triliun. di sisi lain, harga saham perseroan selama enam bulan terahkir mengalami peningkatan sebesar 13,6 persen