Virgin Galactic besutan Sir Richard Branson akan IPO di Bursa Efek New York (New York stock exchange). Perusahaan tersebut melayani jasa pariwisata luar angkasa.
Perusahaan wisata luar angkasa Virgin Galactic milik Sir Richard Branson dikabarkan akan IPO di New York Stock Exchange (NYSE) akhir tahun nanti. Jika Virgin Galactic berhasil IPO, maka perusahaan tersebut akan jadi salah satu perusahaan pariwisata ruang angkasa yang melantai di bursa efek di dunia.
Melantainya Virgin Galactic di bursa saham mengikuti keputusan merger Virgin dengan perusahaan publik Silicon Valley yang merupakan holding dari Social Capital Hedosophia. Perjanjian kedua perusahaan besar itu nilainya mencapai USD800 miliar. Kesepatakan juga dilakukan sebagai salah satu upaya Virgin untuk memenuhi targetnya, yakni mengirim kliennya ke luar angkasa di tahun 2020.
Pariwisata Luar Angkasa Berpotensi Munculkan Astronot Baru
Sir Richard megatakan, melantainya Virgin Galactic membuka kemungkinan luas bagi para investor untuk berinvestasi. Selain itu, kesempatan munculnya astronot baru juga terbuka lebar.
Social Capital Hedosophia sendiri sudah terdaftar di bursa efek New York (NYSE). Dengan begitu, perusahaan Richard mampu menjual saham tanpa mengikuti proses penawaran saham tradisional. Kabar melantainya Virgin Galactic (SPCE) di bursa efek menjadikan saham Capital Hedosophia melonjak 11%.
Nantinya, Virgin Galactic akan berhadapan dengan beberapa perusahaan teknologi lain seperti SpaceX milik Elon Musk, Tesla, dan Blue Origin milik Jeff Bezos. Perusahaan tersebut juga memiliki tujuan yang sama dengan Virgin Galactic untuk membawa orang ke bulan pada tahun 2024.
Dilansir dari theguardian.com, Richard Branson, pemilik berbagai perusahaan, memang telah beberapa kali mengusahakan tujuannya lewat Virgin Galactic. Dalam perjalanannya, kegagalan sempat terjadi beberapa kali, salah satunya kecelakaan yang terjadi pada 2014 lalu yang menewaskan seorang tes pilot.
Di luar kegagalan Virgin Galactic, perusahaan wisata luar angkasa tersebut telah mengklaim memiliki pelanggan yang sudah memesan tiket. Bahkan, jumlah pelanggannya lebih dari 600 orang, termasuk di dalamnya aktor Leonardo DiCaprio dan bintang pop Justin Bieber.
Virgin Galactic juga mendapat dukungan dari perusahaan yang berkecimpung di dunia ruang angkasa lebih lama dari Virgin, yakni Boeing. Perusahaan itu dikabarkan telah berinvestasi sebesar $20. Keduanya bekerja sama dalam pengembangan teknologi.
Analis memperkirakan, industri pariwisata luar angkasa akan tumbuh pesat di masa mendatang. Bank investasi Swiss, UBS, juga memperkirakan hal yang sama. Diprediksi industri tersebut ke depannya akan bernilai sekitar $3 miliar pada tahun 2030, dan mengalami pertumbuhan lebih dari 10% per tahun.