Fraksi Partai Gerindra menginginkan agar pemerintah optimis rupiah menguat kembali.
Jika pada pekan lalu rupiah menguat meskipun dengan nilai yang rendah, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pekan ini kembali bergerak melemah.
Pada hari Senin 8 Juli 2019, data Bloomberg menyatakan jika nilai tukar rupiah dibuka di zona merah dengan pelemahan 33 poin atau 0,23 persen dan bergerak ke level Rp 14.116 per dolar AS.
Ingin Rupiah Menguat? Apa Saja yang Harus Dilakukan?
Berkaitan dengan melemahnya nilai tukar rupiah, Fraksi Partai Gerindra meminta pemerintah optimistis menguatkan nilai tukar rupiah agar lebih kuat dari saat ini.
Fraksi Partai Gerindra juga telah memberikan catatan terhadap besar rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Gerindra berasumsi pada makro Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020.
Sebagamana ditulis oleh tempo.co (08/07/2019), Badan Anggaran DPR dari Fraksi Golkar John Kenedy Aziz membacakan laporan keinginan Gerindra tersebut dalam rapat kerja bersama pemerintah di Kompleks Parlemen, Jakarta.
“Fraksi Gerindra meminta pemerintah untuk optimistis menguatkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat seperti masa kepemimpinan Presiden Habibie, di mana kurs dapat berubah dari Rp 16.800 menjadi Rp 6.500 per 1 dolar AS,” kata John.
Namun dalam kenyataanya nilai tukar berdasarkan RAPBN 2020 berada di kisaran Rp 14.000-14.500 per dolar AS. Tentu banyak faktor yang mempengaruhi nilai tukar rupiah, di antaranya berlanjutnya perang dagang antara AS dan Cina.
Defisit neraca transaksi berjalan Indonesia adalah faktor internal yang melatarbelakangi melemahnya rupiah. Selain itu pertumbuhan ekonomi global yang belakangan relatif lemah juga berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah.
Terdapat beberapa faktor lainnya jika menginginkan agar rupiah menguat. Pertama, berlanjutnya normalisasi kebijakan moneter The Fed, atau bahkan penurunan suku bunga acuan The Fed. Kedua, adalah masuknya arus modal seiring dengan perbaikan ekonomi dan pendalaman pasar keuangan.
Jika ada hari Senin kemarin rupiah ditutup dengan nilai depresiasi 0,18% terhadap dolar AS, maka harapan untuk hari ini rupiah kembali bangkit dari zona merah.
Namun, hingga artikel ini dibuat rupiah masih berada pada zona merah dan tidak pernah merasakan indahnya zona hijau. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sendiri masih melemah di perdagangan pasar spot hari ini dengan kisaran di Rp 14.100.
Harapan akan rupiah menguat, nampaknya masih menunggu waktu lama. Sebagaimana dilansir dari cnbcindonesia.com, pada hari Selasa (9/7/2019) pukul 13:00 WIB, rupiah melemah 0,11% dibandingkan hari kemarin dengan nilai tukar terhadap dollar AS Rp 14.120.