Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah pada Rabu (13/11), Rupiah melemah di kurs tengah Bank Indonesia (BI) dan diperdagangan pasar sport.
Kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor, rupiah berada di level Rp 14.082. Rupiah melemah 0,16% dibandingkan posisi hari sebelumnya.
Melemahnya rupiah ini membuat rantai depresiasi rupiah semakin panjang, yakni selama tiga hari berturut-turut. Dalam periode tersebut, pelemahan rupiah tercatat 0,44%.
Sebenarnya, apa sih faktor penyebab nilai tukar rupiah melemah? Penasaran dengan pertanyaan tersebut? Langsung saja yuk kita lihat, faktor penyebab nilai tukar rupiah melemah dibawah ini.
Faktor Penyebab Rupiah Melemah
1. Ekonomi di Amerika Serikat Menguat
Adanya peningkatan ekonomi di Amerika Serikat patut diwaspadai. Sebab penguatan ekonomi di AS ini menjadi penyebab melemahnya rupiah.
Kenapa demikian? Melihat ekonomi AS yang cenderung menguat membuat bank sentral AS atau Federal Reserve System (FED) menaikkan suku bunga acuann. Akibatnya, banyak investor atau pemiliki modal menukarkan uangnya ke dolar untuk diinvestasikan di Amerika Serikat.
Rupiah pun dijual dan permintaan mata uang dolar naik. Situasi ini kemudian mendorong pelemahan mata uang Rupiah. Sebab, banyak investor yang melepas kepemilikan Rupiahnya.
2. Impor Barang yang Tinggi
Turunnya ekspor di Indonesia tidak berbanding dengan permintaan impor barang-barang luar negeri yang semakin meningkat. Hal ini merupakan kesalahan dari masyarakat sendiri yang lebih memuja-muja barang buatan luar negeri dibandingkan dengan buatan dalam negeri.
Bila impor terus meningkat, maka kondisi perekonomian akan melemah dan nilai tukar rupiah terus merosot. Karena impor barang yang tinggi menyebabkan permintaan dolar menjadi tinggi. Perlu diketahui, saat ini Dolar masih dipercaya dunia sebagai mata uang internasional.
Namun lain halnya jika permintaan barang dan jasa dari luar negeri mini, makan rupiah akan stabil bahkan cenderung menguat. Jadi kalau ingin rupiah stabil dan menguat, kurang-kurangin pakai produk dan jasa impor ya.
3. Utang Luar Negeri Banyak, Salah Satu Penyebab Rupiah Melemah
Faktor penyebab rupiah melemah selanjutnya yakni banyaknya utang dari luar negeri yang dimiliki suatu negara. Untuk membayar utang luar negeri tersebut tentu saja dibutuhkan mata uang yang telah disepakati bersama dalam transaksi pembayaran utang.
Lagi-lagi, mata uang negeri Paman Sam ini menjadi mata uang yang selalu dipilih dalam pembayaran utang tersebut. Ini artinya, rupiah yang dikumpulkan negara akan ditukarkan ke dolar untuk membayar utang. Akibatnya dolar pun naik dan rupiah melemah.
Sayangnya, pembayaran utang ini gak semudah ide mencetak Rupiah sebanyak-banyaknya lalu ditukar ke Dolar. Sebab mencetak Rupiah juga mempertimbangkan inflasi. Semakin banyak mata uang beredar mendorong naiknya barang-barang kebutuhan yang berarti naiknya inflasi.
4. Faktor Eksternal
Pada saat Presiden Jokowi membuka Munas yang ke sembilan Majelis Ulama Ia menjelaskan ada beberapa faktor eksternal yang empengaruhi kondisi lemahnya rupiah, diantaranya depresiasi mata uang Yuan di Tiongkok, kenaikan suku bunga di Amerika Serikat dan Krisis Finansial di Yunani menyebabkan tupaih ikut terguncang.
Sebagai informasi, pelemahan rupiah mendorong munculnya dampak-dampak seperti:
- Suku bunga acuan BI naik
- Cadangan devisa tergerus karena digunakan untuk menstabilkan rupiah
- Nilai utang luar negeri meningkat
- Minat Investor untuk Berinvestasi di Indonesia Berkurang
- Barang-barang Impor jadi Mahal
Nah, itulah informasi terkait nilai tukar rupiah melemah, faktor penyebab hingga dampak yang ditimbulkan. Semoga bermanfaat!