Djawanews.com – Libur lebaran, nilai tukar rupiah anjlok melawan dolar Amerika. Melemahnya nilai tukar rupiah hingga nyaris Rp14.300/US$ setelah hampir 3 hari libur lebaran.
Dolar AS Mengamuk, Rupiah Anjlok
Dilansir Djawanews dari CNBN Indonesia, sempat libur 3 hari untuk merayakan idulfitri, dolar AS mengamuk hingga rupiah anjlok nyaris di angka Rp14.300/US$.
Dari data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan melemah 0,04% ke Rp14.200/US$. Rupiah kemudian jeblok hingga 0,6% ke Rp14.280/US$, setelah sebelumnya di Rp14.275/US$.
Di sisa perdagangan hari ini, kemungkinan rupiah masih terus tertekan dan rupiah akan anjlok di harga Rp14.300/US$. hal ini diindikasi dari pergerakannya di pasar nondeliverable forward (NDF) yang lebih lemah di siang ini ketimbang beberapa saat sebelum pembukaan perdagangan pagi tadi.
NDF hanya menguat di pekan pertama, di pekan-pekan selanjutnya NDF melemah. NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula.
Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot. Padahal sebelumnya NDF murni dimainkan oleh investor asing, yang mungkin kurang mendalami fundamental perekonomian di Indonesia.
Pekan lalu, dolar AS juga mengamuk setelah mengeluarkan data inflasi. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Indeks Harga Konsumen melesat tajam di 4,2% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kenaikan inflasi tahunan tersebut merupakan yang tertinggi semenjak tahun 2008, sementara bulanan terbesar dalam kurun waktu 40 tahun terakhir.
Menguatnya nilai tukar dolar AS berimbas kepada rupiah anjlok ke angka yang membuat Indonesia patut waspada.