Harga minyak sawit (Crude Palm Oil/CPO) kembali melemah pada Jumat (15/11/2019) di Bursa Derivat Malaysia Exchange.
Padahal sebelumnya, harga CPO berhasil naik 0,53 persen atau tumbuh 14 ringgit ke level RM 2.618 per ton untuk kontrak pengiriman 3 bulan pada Rabu (13/11/2019).
Kini, harga CPO turun 1,15 persen atau anjlok 30 ringgit ke level 2.576 per ton untuk kontrak pengiriman e bulan di bursa yang sama.
Harga minyak sawit masih berpotensi reborn
Melansir CNBC Indonesia, harga minyak sawit atau CPO masih berpeluang untuk naik karena ada potensi penurunan produksi dan stok di tengah-tengah permintaan yang tinggi pada tahun depan.
Penurunan jumlah produksi disebabkan oleh kekeringan menimpa beberapa negara di Kawasan Asia Tenggara. Di sektor pertanian kelapa sawit, dampak kekeringan ini baru akan terasa di tahun 2020.
Di sisi lain, permintaan minyak sawit domestik diproyeksikan bakal meningkat pada tahun depan. Permintaan minyak sawit domestik bakal terdorong oleh program B30 di Indonesia dan B20 di Malaysia.
Indonesia sebagai salah satu negara produsen sawit akan menggalakkan program B30 untuk mengurangi impor dan ketergantungan dari bahan bakar minyak (BBM).
B30 sendiri merupakan campuran 30 persen Fatty Acyd methyl Esther (FAME) yang diperoleh dari minyak nabati seperti CPO dan 70 minyak diesel biasa. Dengan adanya program ini, permintaan minyak sawit diprediksi bakal mencapai 9,6 juta ton.
Dalam sebulan terakhir, harga minyak sawit sudah melonjak hingga 20 persen dan berada di level tertingginya, jadi wajar kalau harga menjadi terkontraksi.
Selain itu, penguatan mata uang Malaysia Ringgit terhadap dolar AS juga ikut menjadi penekan harga minyak sawit. Sebab, minyak sawit yang selama ini dijual dalam ringgit menjadi lebih mahal harganya bagi pemegang mata uang lainnya sehingga harga CPO menjadi ikut turun.
Meskipun begitu, ada faktor yang lain yang dapat mendongkrak harga CPO. India yang dalam sebulan terakhir tidak impor minyak sawit dari Malaysia, kini kembali membeli minyak sawit ke negeri Negeri Jiran setelah mendapatkan diskon sebesar 5 dolar AS per ton.
India dikabarkan telah membeli minyak sawit Malaysia sebanyak 70 ribu ton untuk pengiriman Desember mendatang.