Djawanews.com – Produsen rokok elektrik alias vape, JUUL Labs, memutuskan untuk menangguhkan penjualan produknya di Indonesia, baik ke mitra ritel fisik maupun online. Alasannya, mereka ingin meninjau ulang operasional, strategi, dan organisasi mereka untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap produk mereka.
Rokok Elektrik Ingin Membatasi Produknya bagi Perokok Bawah Umur
Presiden APAC South JUUL Labs, Ken Bishop, mengatakan bahwa mereka tidak hanya memberi alternatif kepada perokok dewasa, namun juga ingin agar para perokok di bawah umur tak mendapat akses ke produk mereka.
“Misi dari JUUl Labs tidak hanya menyediakan alternatif kepada sekitar 67 juta perokok dewasa di Indonesia. Namun, juga penting bagi kami agar perokok di bawah umur tidak mendapatkan akses ke produk-produk kami,” kata dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/2).
Untuk itu, JUUL Labs akan bekerja sama dengan pemerintah, pejabat kesehatan publik, dan pemangku kepentingan lainnya. Hal itu dilakukan untuk membangun usaha jangka panjang sekaligus mewujudkan adanya produk alternatif kepada perokok dewasa.
Sebagai informasi, perusahaan rokok elektrik JUUL Labs masuk ke pasar Indonesia sejak 2019. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) sendiri telah mendapat lisensi penjualan produk mereka di Indonesia. JUUL Labs sempat disebut mampu menguasai pasar rokok alternatif di Indonesia.
Dengan adanya penangguhan ini, daya saing pasar rokok elektrik sedikit berkurang. Di sisi lain, perusahaan rokok tembakau juga belum melirik potensi pasar rokok elektrik ini. PT Gudang Garam Tbk misalnya, yang hingga hari ini belum tertarik dengan bisnis rokok elektrik.