Setelah naik tipis sebesar 0,01 persen dipembukaan perdagangan pagi tadi, IHSG kembali melorot lebih dari 1 persen di akhir sesi perdangangan.
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau masih naik turun pada perdagangan hari ini (16/5/2019).
IHSG kembali merangkak naik ke zona hijau dengan kenaikan sebesar 0,01 persen atau 0,38 poin di level 5.981,26 pada pukul 09.12 waktu setempat. Namun kembali terkoreksi hingga lebih dari 1 persen di akhir sesi perdagangan.
Bloomberg merilis, IHSG hari ini terkoreksi sebesar 1,05 persen atau 63,10 poin di level 5.917,79 di akhir sesi I pada penutupan perdagangan.
Sebelumnya dalam perdagangan Rabu kemarin, IHSG ditutup jeblok sebesar 1,49 persen atau 90.32 poin di level 5.980,88.
Asal tau saja, seluruh Sembilan sektor tertahan di zona merah. Dipimpin sektor aneka Industri yang terkoreksi sebesar 2 persen properti minus 1,41 persen serta sektor Insfratruktur yang juga melemah sebesar 1,39 persen.
Sejumlah analis menilai, pergerakan IHSG hari ini masih akan tertahan, kendatipun sentiment positif dalam negeri dapat menjadi penopang pada pergerakan IHSG.
Menurut Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta pergerakan IHSG hari ini menunjukkan adanya potensi bearish continuation yang menjadikan IHSG bergerak menuju area support.
Gusta menyampaikan, Support pertama ataupun kedua IHSG memiliki range di level 5.938,700 hingga 5.896,515.Adapun resitance pertama ataupun kedua memiliki range di level 6.065,225 hingga 6.149,625.
Gusta kembali berujar, saat indicator stochastic dan RSI sudah mengindikasikan oversold. Sedangkan MACD masih berada dibawah zona merah.
Setidaknya, ada 81 saham yang menguat, 284 saham terkoreksi serta 267 saham stagnan dari total 632 saham yang di perdagangkan hari ini.
Adanya pelemahan saham PT Bank Central Asia Tbk dengan kode BBCA dan PT Astra Internasional Tbk kode ASII yang masing-masing terkoreksi sebesar 2,01 persen dan 2,16 persen disinyalir sebagai faktor utama pelemahan IHSG siang ini.
Selanjutnya, Indeks Saham di Bursa Asia yang juga turut melemah di siang ini antara lain, Indeks FTE Malay KLCI yang terkoreksi 0,15 persen, Indeks SE Thailand minus 0,46 persen serta indeks PSEi Filipina yang melemah sebesar 0,90 persen.
Dikutip Reuters, pelemahan bursa Asia disebabkan perang dagang antara Amerika serikat (AS) dengan China yang semakin memburuk usai pemerintah As menjatuhkan sanksi bagi perusahaan telekomunikasi asal China Huawei.
AS melarang perusahaan telekomunikasi tersebut untuk mendapatkan komponen-komponen dan teknologi canggih dari perusahaan AS tanpa persetujuan pemerintah.
Atas situasi tersebut, peneliti Indonesia di Citigroup Ferry Wong memberi saran kepada Investor agar memegang saham-saham yang defensif lantaran kondisi pasar yang tidak stabil.
Wong menilai, adanya perang dagang antara AS VS China serta kekhawatiran mendekati hasil pengumunan pemilu 2019 di pekan depan dianggap sebagai isu utama dikalangan investor
“Katalis untuk ekuitas Indonesia dapat muncul dari hasil pemilu yang damai,” terang Wong