Dana Moneter Internasional menyebutkan bahwa perdagangan global tahun 2019 mengalami perlambatan.
Terkait perdagangan global, Dana Moneter Internasional (IMF) melaporkan bahwa pertumbuhan volume perdagangan dunia mengalami perlambatan. Kabar tersebut dikatakan oleh Kepala Ekonom IMF Gita Gopinath dalam konferensi pers peluncuran World Economic Outlook Juli 2019. Situs resmi IMF juga mengunggah konferensi pers tersebut pada hari Rabu (24/3).
Perdagangan global pada kuartal I 2019 lebih lemah dari 2018
Gita Gopinath mengatakan bahwa pada kuartal I 2019, pertumbuhan perdagangan global hanya sekitar 0,5 persen secara tahunan setelah merosot di bawah 2 persen pada kuartal keempat 2018. Dalam laporan edisi Juli 2019 tersebut, perlambatan pertumbuhan perdagangan global terjadi terjadi terutama di negara berkembang di kawasan Asia.
Prospek perdagangan global ke depannya diperkirakan masih lemah. Pelemahan perdagangan global tersebut tidak lepas dari panasnya tensi perdagangan global akibat perang dagang. Perang dagang kemudian mengakibatkan ancaman hambatan investasi makin besar. Terlebih lagi investor sebelumnya masih dibayangi oleh ketidakpastian pasar.
Dalam laporannya Gita juga menjelaskan beberapa sentimen yang terjadi. Misalnya sentimen bisnis dan survei terhadap manajer pembelian yang menunjukkan proyeksi industri dan perdagangan yang lemah, pandangan pesimistis khususnya pada pemesanan baru,” tulis laporan tersebut.
Di sisi lain, sentimen terhadap sektor jasa justru dianggap relatif bagus. Hal tersebut kemudian mampu menopang pertumbuhan lapangan kerja. Hasilnya, sentimen konsumen masih cukup kuat, bahkan terjadi kenaikan upah kerja di beberapa negara.
Perdagangan global yang semakin hari semakin lesu menjadi salah satu alasan mengapa IMF mengadirkan gambaran mengenai pertumbuhan ekonomi 2019 dan 2020. Dalam WEO Juli 2019 yang dirilis kemarin, IMF bahkan meramalkan ekonomi dunia di tahun ini hanya akan menyentuh 3,2 persen. Prediksi tersebut diketahui turun dibandingkan proyeksi pada bulan April yang masih 3,3 persen.
Sementara untuk tahun 2020, IMF meramalkan ekonomi dunia akan tumbuh 3,5 persen. Prediksi tersebut diketahui lebih rendah dibandingkan perkiraan sebelumnya yang dikatakan sebesar 3,6 persen.
Wakil Direktur Departemen Penelitian IMF Gian Maria Milesi-Ferretti di kesempatan yang lain menjelaskan beberapa faktor penyebabnya. Ia mengatakan dalam sebuah wawancara, salah satu faktor pelemahan karena adanya ketidakpastian yang disebabkan oleh perang perdagangan AS-Tiongkok. Selain itu karena investasi yang lebih lemah, dan siklus pelemahan di sektor otomotif dan teknologi.
Perdagangan global juga disebabkan karena adanya penurunan perdagangan barang dan komponen yang terkait dengan produksi produk teknologi. Produksi produk teknologi tersebut misalnya pada iPhone dan barang elektronik lainnya. Selain itu, pengurangan permintaan mobil dan gangguan pada produksi mobil di Jerman juga ikut mendukung pelemahan perdagangan global.