Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Market
Peran Bursa Efek Surabaya dalam Sejarah Pasar Modal di Indonesia

Peran Bursa Efek Surabaya dalam Sejarah Pasar Modal di Indonesia

Usman Mahendra
Usman Mahendra 12 Agustus 2019 at 08:50am

Penggabungan BES dan BEJ menjadi BEI membuat pasar modal di Indonesia menjadi bergairah.

Lahirnya Bursa Efek Indonesia (BEI) tak bisa dilepaskan dari salah satu Bursa Efek di Indonesia yakni Bursa Efek Surabaya (BES). Indonesia memiliki sejarah pasar modal yang cukup panjang bahkan sebelum Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945.

Pasar keuangan Indonesia telah lahir sejak tahun 1912. Kala itu pemerintah Hindia Belanda membentuk pasar modal untuk menyokong kepentingan VOC di Indonesia. Adapun pasar modal Indonesia merupakan cabang dari bursa efek Amsterdam alias Amsterdamse Effectenbeurs.

Sejak didiran pada Desember 1912. Pertumbuhan pasar keuangan Indonesia tidak selalu berjalan mulus. Pasar modal di Indonesia juga diketahui sempat mengalami vakum, misalnya saja pada eksekusi program nasionalisasi perusahan Belanda di tahun 1956. Kevakuman bursa efek berlanjut hingga 1977.

BES dan sejarah pasar modal di Indonesia

Gedung BEI (Media Indonesia)

Pada 10 Agustus 1977 Presiden RI ke-2 Soeharto kembali meresmikan pasar modal di Indonesia. Bursa Efek Jakarta (BEJ) dikemudikan di bawah komando Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) yang di kemudian hari berubah menjadi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Saat itu, PT Semen Cibinong menjadi emiten yang pertama melantau di pasar modal Indonesia.

Sebagai informasi, pembukaan BEJ dilakukan bersamaan engan pembukaan Bursa Efek Surabaya dan Bursa Efek Semarang. Adap BES merupakan bursa efek pertama yang dikelola oleh swasta yakni PT Bursa Efek Surabaya.

Dalam perjalanannya, bursa efek semakin tumbuh. BES akhirnya bergabung dengan BEJ pada 30 Juni 2007 menjadi Bursa Efek Indonesia. Kendati demikian, kantor BES tetap di pertahankan karena peluang besar pasar keuangan dari kawasan Indonesia bagian Timur.

Selenjutnya, Presiden Ri ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008.

Bekas Direktur Bursa Efek Surabaya, Guntur Pasaribu menjelaskan,  bergabungnya BES dengan BEJ menjadi BEI membuat pasar modal di Indonesia menjadi lebih besar di pasar regional. Kondisi ini membuat bursa menjadi bersaing dengan bursa regional namun tidak dengan bursa lokal.

Sebelumnya kedua bursa efek bersatu, Guntur menyebut telah membentuk tim merger yang bekerja untuk membuat kajian. Dia berkisah, diawal penggabungan BES dan BEJ ada beberapa pertanyaan yang dilontarkan oleh beberapa emiten yang merupakan single listing di BES.

“Saham atau Obligasi, bagaimana status perusahaan mereka bila merger, apakah tetap listing di bursa hasil merger,” papar Guntur, Senin (12/8/2019) seperti dikutip dari Liputan6.com.

Lebih lanjut lagi, dia menjelaskan, pada saat itu, emiten yang saat itu masih single atau dual listing tetap diperlakukan sama. Gunturpun membenarkan bahwa proses merger BES dan BEJ sempat ngaret selama beberapa tahun sejak dibuat kajian merger.

Meskipun begitu, proses penggabungan dua bursa efek tersebut tetap berjalan sesuai dengan rencana setelah melewati diskusi dan kajian yang amat panjang dan disetujuai oleh pemegang saham dan Bapepam-LK.

Presiden Direktur Mark Asia Strategic itu mengungkapkan, dengan bergabungnya kedua bursa efek tersebut, kini Indonesia memiliki pasar modal yang berdaya saing global serta membuat pencatatan emiten menjadi lebih efisien. Pasalnya emiten tak perlu lagi repot-repot membayar dua kali listing fee atau biaya pencatatan tetapi cukup sekali di BEI.

Di sisi lain, transaksi saham dan obligasi juga menjadi lebih banyak peminat karena hanya berfokus pada penyebaran informasi perdangan dan pengembagan investor.

Oleh karenanya, BES memiliki perananan penting dalam sejarah pasar modal di Indonesia. Sejak di buka kembali pada tahun 2007, pasar modal Indonesia sudah bergairah ditandai dengan posisi IHSG di level 6.282,13.

Bagikan:
#BEI#BURSA EFEK INDONESIA#BURSA EFEK JAKARTA#BURSA EFEK SURABAYA#Market#PASAR MODAL INDONESIA#SEJARAH PASAR MODAL

Berita Terkait

    GSASport Indonesia: Tempat Terbaik untuk Membeli Senapan Angin Berkualitas di Jawa Timur dengan Layanan COD
    Market

    GSASport Indonesia: Tempat Terbaik untuk Membeli Senapan Angin Berkualitas di Jawa Timur dengan Layanan COD

    Djawanews.com - GSASport Indonesia telah lama dikenal sebagai destinasi utama bagi para penggemar senapan angin di Jawa Timur. Menawarkan berbagai produk berkualitas tinggi dari merek-merek terkemuka, ....
    Usman Mahendra
    Usman Mahendra
  • Pemerintah Bakal Impor 504 Ribu Ton Bawang Putih Selama Mei-Desember
    Market

    Pemerintah Bakal Impor 504 Ribu Ton Bawang Putih Selama Mei-Desember

    Janu Wisnanto 13 Jun 2023 23:01
  • Kiat Stok Bahan Baku Kendaraan Listrik yang Lebih Ramah Lingkungan
    Market

    Kiat Stok Bahan Baku Kendaraan Listrik yang Lebih Ramah Lingkungan

    Janu Wisnanto 26 May 2023 06:58
  • Pertamina Tambah Pasokan BBM dan Gas Selama Ramadhan dan Lebaran 2023
    Market

    Pertamina Tambah Pasokan BBM dan Gas Selama Ramadhan dan Lebaran 2023

    Djawanews.com – Bulan Ramadhan dan Hari Raya Lebaran 2023 membuat lonjakan BBM dan gas menjadi signifikan karena kebutuhan konsumen yang meningkat. Oleh karenanya, PT Pertamina menambah pasokan BBM ....
    Janu Wisnanto
    Janu Wisnanto
  • Kemendag: Harga Bahan Pokok Turun Signifikan Usai Lebaran
    Market

    Kemendag: Harga Bahan Pokok Turun Signifikan Usai Lebaran

    Janu Wisnanto 03 May 2023 14:39
  • Penjualan di Pasar Tanah Abang Menurun, Pengelola: Sepi!
    Market

    Penjualan di Pasar Tanah Abang Menurun, Pengelola: Sepi!

    Janu Wisnanto 20 Apr 2023 07:43

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up