Emiten Semen Bakal Cemerlang Terkait Pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan.
Tepat pada Senin 26 Agustus 2019 lalu, Presiden Jokowi mengumumkan pemindahan ibu kota baru dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Keputusan memindahkan ibu kota negara ini dinilai dapat menggairahkan prospek emiten semen.
Emiten Semen Bakal Cemerlang Mulai Pertengahan Tahun Depan
Seperti yang dilansir dari Bisnis.com, ada tiga emiten produsen semen yang siap menangkap peluang proyek pembangunan ibu kota. Ketiganya yakni PT Semen Indonesia (Persero) Tbk., PT Solusi Bangun Indonesia Tbk., dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
Janson Nasrial selaku Senior Vice Presiden Royal Investium Sekuritas menilai proyek pemindahan ibu kota negara bakal membuat kinerja emiten semen cemerlang ke depannya.
“Permintaan semen kemungkinan besar, bisa dua kali lipat dari permintaan semen sekarang,” tutur Janson.
Emiten semen diproyeksikan dapat merasakan imbasnya mulai pertengahan tahun depan. Hal ini, kata Janson dikarenakan pengembang property bakal memulai proyeknya pada periode tersebut. Lonjakan permintaan semen diproyeksikan bakal berlangsung hingga lima tahun ke depan.
Janson menyebut, kinerja PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) akan terdongkrak dengan sentiment tersebut, karena kedua emiten produsen semen itu memiliki distribusi dan fasilitas yang mumpuni untuk pasokan semen di daerah Kalimantan.
Perlu diketahui, perkiraan dana yang akan digelontorkan pemerintah untuk pembangunan ibu kota baru ini, diperkirakan mencapai Rp461 triliun akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur.
Pembangunan infrastruktur di ibu kota baru tersebut direncanakan akan berlangsung dalam tiga tahapan.
Tahapan pertama akan dimulai pada periode 2021-2024 dengan target pembangunan istana, kantor lembaga negara (legislative, eksekutif & yudikatif).
Sementara, untuk tahapan kedua akan dimulai pada periode 2025-2029 dengan target pembangunan perumahan Aparatur Sipil Negara (ASN), Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Polisi Republik Indonesia (Polri) serta fasilitas pendidikan, serta pangkalan militer.
Sedangkan, pada pembangunan tahap akhir yang akan dimulai 2030-2045 akan dilengkapi taman nasional, konservasi orang utan, klaster pemukiman non-ASN, metropolitan dan wilayah pengembangan terkait dengan wilayah provinsi sekitarnya.