Djawanews.com – Dengan rendahnya harga minyak dunia saat ini, harga bahan bakar minyak (BBM) Pertamina dinilai terlalu tinggi. Yusri Usman, Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI), mengatakan bahwa harga pertamax atau setara RON 92 harusnya memiliki harga Rp4.540 per liter.
Nilai tersebut didapat berdasarkan formula penghitungan harga yang terdapat dalam Keputusan Menteri ESDM No. 62K/MEM/2020 yang ditandatangani pada 28 Februari 2020.
“Harusnya ini sudah turun, pertamax harusnya Rp4.540 per liter pada 1 Mei (2020). Itu kan formulanya jelas,” kata Yusri, Kamis (30/04/2020), seperti dilansir detikFinance.
Perhitungan Yusri Terkait Harga Pertamax Rp4.540
Yusri menjelaskan, dalam Kepmen ESDM No. 62K/MEM/2020, harga BBM dihitung bulanan. Dia juga menjelaskan cara menghitung harga BBM hingga akhirnya mendapatkan nilai Rp4.540.
“Perhitungannya bulanan berdasarkan 2 parameter penentu harga dasar BBM, yaitu nilai rata-rata MOPS atau Argus dan nilai tukar dolar Amerika, kemudian ditambah 10% untuk keuntungan badan usaha,” jelas Yusri.
Dikutip Djawanews dari detikFinance, berikut ini penjelasan lebih rinci mengenai penentuan harga BBM yang dibuat Yusri.
Asumsi harga minyak sesuai MOPS rata-rata adalah US$23 selama sebulan ke belakang. Sementara, nilai tukar mata uang rupiah adalah Rp15.800 per dolar Amerika Serikat. Tambahan info, satu barel minyak setara 159 liter.
Terdapat asumsi Rp1.800 per liter guna menghitung pajak pemerintah, biaya pengadaan, dan penyimpanan. Kemudian, ditambah 10% margin dari harga dasar.
Formula perhitungan harga BBM Pertamax (RON 92) adalah harga dasar (harga minyak MOPS dikali nilai tukar mata uang) + Rp1.800/liter + Margin 10%, maka didapatlah perhitungan berikut ini.
- Harga dasar: 23 x 15.800 ÷ 159 + 1.800 = Rp 4.086/liter
- Margin 10%: Rp 4.686 x 10 ÷ 90 = Rp 454/liter
- Jadi, didapatlah harga pertamax (RON 92) Rp4.540/liter.
Sementara, Nicke Widyawati, Dirut Pertamina, menjelaskan bahwa hitungan formula pihaknya tidak seperti itu. Namun, dia membenarnkan bahwa Pertamina berpatokan pada Kepmen ESDM No. 62K/MEM/2020 untuk melakukan perhitungan formula BBM.
Pembedanya, menurut Nicke, perhitungan tersebut menggunakan asumsi rata-rata harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah pada 2 bulan terakhir. Oleh sebab itu, rata-rata harga minyak masih tergolong tinggi.
“Karena kan dalam membuat formula (harga) itu kita melihatnya 2 bulan ke belakang dulu,” kata Nicke.
“Harga 2 bulan ke belakang itu harganya memang masih tinggi sehingga secara rata-rata sebetulnya kalau kita lihat, harga MOPS itu masih US$52,3 per barel. Jadi, sesuai dengan itu angkanya segitu,” tambah Nicke melalui telekonferensi dengan wartawan.
Meski begitu, Nicke menjelaskan bahwa terdapat diskon 30% untuk harga BBM Pertamax Series dan Dex Series per 27 April hingga 23 Mei 2020.
“Dalam masa Ramadan ini kita baru saja luncurkan diskon 30% untuk harga BBM. Kalau 30% ya dihitung saja, kalau misalnya pertamax harga dasarnya Rp9.000 lalu diskon 30% kan lumayan ya,” tandas Nicke terkait harga pertamax.