Peluang saham telekomunikasi tergolong cemerlang, hal tersebut tidak lepas dari wacana dukungan infrastruktur yang disediakan oleh pemerintah.
Saat ini pembangunan infrastruktur telekomunikasi menjadi salah satu prioritas pemerintah. Hal tersebut membuat peluang saham telekomunikasi dalam waktu mendatang mempunya masa depan yang cerah.
Peluang Saham Telekomunikasi yang Cerah
Sebagaimana dilansir dari Antara, Selasa (30/7), Wakil Ketua Komisi I DPR RI Hanafi Rais mendorong berbagai pihak termasuk Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) untuk mendorong perkembangan infrastruktur telekomunikasi.
Pembangunan infrastruktur merupakan prioritas utama yang tidak lain untuk memperkuat ekonomi digital nasional. Ekonomi digital sendiri merupakan agenda pemerintahan era Joko Widodo (Jokowi) periode kedua.
Dukungan pemerintah tersebut tentunya membuat emiten-emiten yang bergerak di jasa telekomunikasi akan diminati oleh para investor. Berikut ini beberapa saham telekomunikasi yang berangsur naik dan dililik investor.
- Smartfren
Berdasarkan data yang dilansir dari CNBC Indonesia, Rabu (31/7), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) saat ini sudah tercatat mengalami kenaikan 132% sejak awal Januari 2019 hingga penutupan perdagangan Selasa kemarin (30/7).
Kendati demikian FREN hingga saat ini masih menderita rugi bersih. Berdasarkan Data Bursa Efek Indonesia (30/7) menunjukkan saham FREN melesat 9,70% di level Rp 181/saham.
Saham FREN kemudian banyak dililik oleh para investor domestik, meskipun tercatat investor asing malah melepas saham FREN hingga Rp 13,07 miliar.
- Telkom
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), merupakan perusahaan industri telekomunikasi yang memiliki kinerja keuangan yang memuaskan. Laba bersih TLKM mencapai dua digit, yaitu mencapai 27%.
Dilansir dari CNBC Indonesia, Selasa (31/7), TLKM sepanjang semester pertama tahun 2019 memiliki total pendapatan perusahaan yang tumbuh 7,73% (secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp 69,35 triliun). Angka tersebut naik dari tahun 2018 yang memiliki pendapatan Rp 64,37 triliun.
Perkembangan era digital, terutama teknologi mobile menorehkan profit terbesar bagi TLKM. Hal tersebut diketahui dari perolehan segmen operasi tertinggi pada segmen mobile dengan pendapatan sebesar Rp 45,1 triliun (tumbuh 5,54%).
Selain segmen mobile, pendapatan TLKM diperoleh dari segmen enterprise sebesar Rp 21,87 triliun (6,94% YoY), dan segmen WIB senilai Rp 14,04 triliun (11,98% YoY).
Melihat peluang saham telekomunikasi yang berangsur tumbuh dan membaik, tentu investasi di sektor teknologi terutama jasa telekomunikasi dapat menjadi pertimbangan bagi para investor.