Pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur akan berpengaruh pada peluang penjualan mobil di wilayah tersebut.
Ibu kota Indonesia telah resmi berada di Kalimantan Timur, tepatnya berada di di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara (Kukar). Perpindahan tersebut diprediksi akan meningkatkan ekonomi di sekitar wilayah ibu kota baru. Peningkatan ekonomi harus ditunjang dengan berbagai fasilitas, salah satunya kebutuhan transportasi yang memadai. Penjualan mobil di ibu kota baru dinilai oleh sebagian pengusaha akan meningkat.
Prediksi kebutuhan mobil di ibu kota baru memang belum dapat dibuktikan secara langsung. Masih banyak hal yang harus dipertimbangkan untuk melihat peluang industri otomotif di ibu kota baru. Hal ini juga dikatakan oleh Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
Penjualan mobil kemungkinan hanya meningkat di Kaltim
Seperti yang dilansir dari kumparan.com, Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto, mengungkapkan bahwa efek pemindahan ibu kota atas penjualan mobil kemungkinan hanya dirasakan secara regional. Penduduk di ibu kota baru didominasi oleh ASN. Sehingga penjualan mobil tergantung dengan jumlah ASN yang berada di wilayah tersebut.
“Iya andai kata penduduk di Ibu Kota baru yang sebelumnya hanya 1.000 orang, kemudian menjadi 100.000 orang, karena pada kerja di sana ASN dan lainnya. Otomatis mereka butuh alat angkut darat mobil. Jadi mungkin penjualan akan meningkat karena bertambahnya penduduk,” ujar Jongkie, Selasa (27/8).
Terkait penjualan mobil secara nasional, Jongkie justru tak yakin penjualan mobil akan bergerak positif. Pembelian mobil, menurut Jongkie, hanya berpindah. Awalnya di Jawa termasuk Jakarta, berpindah ke Kalimantan Timur.
Penjualan mobil di Kalimantan sendiri dikatakan oleh Jongkie masih kecil. Dilansir dari cnnindonesia.com, penjualan di Kalimantan Timur bahkan lebih kecil dari Papua dan Maluku.
“Saya tidak hapal angkanya. Tapi masih kecil, masih sedikit, meski kalau dibanding Papua masih lebih besar, dibanding Maluku, ya masih lebih besar juga,” ujar Jongkie.
Peningkatan industri mobil di Kalimantan Timur bisa dirasakan saat pemindahan telah terealisasi. Hal ini juga dikatakan oleh Director of Sales & Marketing Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Irwan Kuncoro. Ia mengatakan, semakin berkembangnya wilayah ibu kota, bisnis otomotif di sana kemungkinan bisa semakin maju.
“Terkait dengan pembukaan diler baru, untuk saat ini belum ada, mengingat informasi keputusan presiden mengenai ibu kota negara yang baru ini baru saja disampaikan,” kata Irwan yang dikutip melalui kumparan.com.
PT Toyota-Astra Motor (TAM), juga masih melakukan kajian terhadap wilayah calon Ibu Kota. Anton Jimmi Suwandi selaku Direktur Pemasaran PT TAM mengatakan, saat ini mereka sudah memiliki 8 diler di wilayah Kalimantan Timur.
Beberapa pebisnis otomotif memang harus melakukan kajian terkait potensi bisnis di Kaltim. Selain dapat meminimalisir kerugian, wilayah ibu kota baru juga membutuhkan waktu lama untuk berkembang. Dengan begitu, penjualan mobil belum dapat dipastikan apakah akan bergerak positif atau sebaliknya.