Kerusuhan di Papua yang berlangsung lebih dari satu pekan menyebabkan lumpuhnya berbagai sektor ekonomi.
Kerusuhan di Papua selain memiliki efek sentimen dalam masyarakat juga berpengaruh langsung pada sektor ekonomi, terutama investasi. Terkait dengan hal tersebut Djawanews telah merangkum beberapa sektor yang terdampak dari kerusuhan tersebut.
Kerusuhan di Papua Rugikan Kita Semua
Adanya kerusuhan yang dipicu oleh dugaan rasisme terhadap para mahasisiwa di Surabaya dan beberapa kota lainnya di Jawa, membuat massa di Provinsi Papua turuk ke jalan.
Namun disayangkan, aksi massa berlangsung dengan ricuh. Hingga kini belum diketahui secara pasti berapa jumlah korban jiwa yang jatuh. Namun kerugian lain dirasakan beberapa sektor ekonomi berikut ini.
- Turunnya Minat Investasi
Kerusuhan di Papua dinilai oleh kalangan pengusahan dapat berpotensi mempengaruhi investasi di kawasan Indonesia bagian timur. Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Perdagangan Benny Soetrisno, dilansir dari CNN Indonesia, (20/8/2019).
Benny menilai jika kerusuhan tersebut akan secara langsung berdampak pada investor. Menurutnya investor asing dan dalam negeri akan menjadi berpikir dua kali berinvestasi di daerah Indonesia Timur.
Apabila investasi menjadi lesu, kemudian dikhawatirkan akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Papua Barat. Hal tersebut dikarenakan investasi adalah salah satu kunci penggerak pertumbuhan ekonomi.
- Penurunan Beberapa Saham
Dampak kerusuhan di hari-hari pertama juga langsung berpengaruh pada penurunan harga saham emiten-emiten pertambangan logam dan mineral. Tercatat pada perdagangan 19 Agustus 2019, harganikel dan emas turun drastis.
Pada hari yang sama Bursa Efek Indonesia (BEI) juga mencatat mencatat beberapa saham yang turun, di antaranya saham PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) minus 4,73% di level Rp 282/saham, saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) yang minus 3,68% di level 262/saham.
Kemudian diikuti oleh beberapa saham lainnya, yaitu PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) minus 2,23% di level Rp 1.095/saham, saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) terkoreksi 1,97% di level Rp 3.480/saham. Kemudian saham PT Timah Tbk (TINS) yang terkoreksi tipis 0,96% di level Rp 1.035/saham.
- Infrastruktur Rusak
Aksi unjuk rasa yang kemudian ricuh menyebabkan kerusakan pada berbagai infrastruktur, salah satunya adalah hotel-hotel di Jayapura, Papua yang dilewati massa.
Para perusuh melempari kaca-kaca hotel, mulai dari Hotel Metta Star, Grand Abe, dan Horison. Aksi anarkis tersebut membuat sebagian kaca depan hotel rusak dan rubuh.
Kerusuhan di Papua tersebut kemudian berimbas pada okupansi atau kunjungan hotel. Sekretaris BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Papua Salim, dlansir dari Detik Finance (30/8/2019), mengatakan jika penurunan tamu hotel diprediksi mencapai 10% hingga 15%.