Djawanews.com – Para pelaku usaha bidang pariwisata dan ekonomi kreatif diajak untuk terjun atau masuk ke pasar modal dengan skema Initial Public Offering (IPO). Menurut Fadjar Hutomo, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf), itu dilakukan untuk membantu pengembangan usaha. Selain itu, untuk bisa menjangkau investor lebih banyak.
Ia menjelaskan, salah satu persoalan besar bagi pelaku usaha di Indonesia adalah permodalan. Menurutnya, mayoritas pelaku parekraf hanya menggunakan modal milik sendiri. Itu disebabkan oleh sulitnya akses pinjaman ke lembaga keuangan, baik perbankan maupun bukan.
“Hal ini yang membuat Kemenparekraf/Baparekraf menginisiasi kegiatan KreatIPO, untuk mengajak pelaku usaha parekraf mencari alternatif pendanaan bagi perusahaannya. Salah satunya dengan melantai di bursa efek melalui skema IPO,” terang Fadjar, Selasa (20/10/2020).
Terkait dengan hal tersebut, tiga platform telah disediakan oleh Bursa Efek Indonesia, yaitu papan pengembangan, papan utama, serta papan akselerasi.
“Papan akselerasi ini yang dapat dimanfaatkan pelaku usaha untuk melantai di bursa. Hal ini merupakan kesempatan yang baik untuk mengembangkan usaha melalui pasar modal,” tambah Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf.
Jika Anda ingin mendapatkan informasi terkini lain tekait ekonomi, bisnis, perkembangan pasar, dan dunia usaha, ikuti terus Warta Harian Nasional Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik, jangan lupa ikuti Instagram @djawanescom.