Saat Anda melakukan analisis kebutuhan pasar, jangan melupakan beberapa prinsip-prinsipnya.
Analisis kebutuhan pasar sering dipraktikkan sebagai salah satu cara untuk menggali potensi sebuah produk dalam memenuhi kebutuhan manusia. Proses ini memang bukan alat pengembang bisnis yang resmi, namun bisa dikatakan sebagai sebuah teknik. Sebuah teknik analisis yang akan mencari sekaligus mengukur daya jual sebuah produk atau layanan kepada para konsumen.
Kegiatan analisis pasar sering dilakukan pada berbagai jenis industri. Mulai dari industri teknologi, industri kendaraan, keuangan, dan masih banyak lagi. Kegiatan analisis juga sering dilakukan oleh perusahaan yang produknya digunakan oleh end user. Seperti misalnya perusahaan yang memproduksi alat olah raga, software, dan lain sebagainya.
Bagi perusahaan yang melakukan analisis kebutuhan pasar, ada beberapa prinsip yang sebaiknya tidak dilupakan dalam kegiatan analisisnya. Prinsip ini penting untuk diingat agar proses analisis dapat dimaksimalkan.
Prinsip analisis kebutuhan pasar
1.Pengalaman Konsumen
Dalam melakukan analisis pasar, cobalah untuk mendengarkan bagaimana pengalaman konsumen saat memakai produk Anda. Cobalah untuk melakukan riset tentang bagaimana pendapat konsumen tentang produk tersebut.
Pengalaman konsumen juga akan menjadi salah satu kunci keberhasilan produk Anda di pasaran. Perusahaan harus bisa menyesuaikan pasar dalam memproduksi barang atau jasa. Karena pendapat konsumen lebih penting.
2. Riset Pengalaman Konsumen
Melakukan riset pengalaman konsumen juga menjadi salah satu kegiatan analisis kebutuhan konsumen. Riset ini akan mencari bagaimana pengalaman konsumen dalam skala besar. Jika cakupan perusahaan hanya beberapa kota, riset juga harus dilakukan dalam kota tersebut. Jika nasional, riset bisa mengambil sampel di seluruh kota di Indonesia.
Kegiatan ini sangat penting untuk dilakukan. Dengan tujuan untuk mengumpulkan seluruh pengalaman pasar yang mungkin beragam. Gunakan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif untuk menemukan arahan terbaik bagi desain produk, layanan, dan hal lain terkait produk.
3. Segmen Pasar
Setelah sebuah perusahaan melakukan riset pengalaman konsumen, perusahaan harus bisa menyimpulkan hasil riset. Hasil ini dapat digunakan untuk menarik perhatian segmen pasar tertentu.
Menarik perhatian segmen pasar terendah akan menjadikan produk lebih banyak terjual. Hal ini masih berkaitan dengan kegiatan pemasaran. Pemasaran kepada target kelompok konsumen dengan kemampuan terendah berpotensi menghasilkan pasar potensial terbesar.
4. Tes Produk ke Pasar yang Lebih Luas
Saat tim pemasaran telah menarik perhatian kelompok pasar, maka produk siap untuk diedarkan. Dalam proses ini produk harus sudah mengalami beberapa perbaikan dengan mempertimbangkan data riset di awal.
Produk dapat dilepas ke pasar yang lebih luas namun masih tetap dalam pengawasan. Pengawasan produk yang telah dipasarkan ke lingkup yang luas akan memberikan penyesuaian, baik kepada konsumen maupun produsen. Tes ini bertujuan untuk meningkatkan strategi pengemasan produk ke konsumen.
5. Feedback dari Konsumen
Tanggapan dari konsumen kembali dibutuhkan saat produk telah diperbaiki. Perusahaan dapat kembali mengumpulkan tanggapan atau feedback dari pelanggan setelah peluncuran produk. Setelah disimpulkan, segera atasi kekurangan dengan cepat. Jangan lupa untuk mencatat setiap evaluasi produk yang dilakukan. Evaluasi produk akan sangat berguna di masa mendatang.
6. Packaging
Packaging atau kemasan produk meliputi berbagai hal. Dari bentuk kemasan, desain, warna, dan lain sebagainya. Mengemas produk akan menjadi salah satu senajata untuk menarik minat konsumen. Packaging yang baik dan menarik akan menjadikan sebuah produk dapat mengungguli produk lainnya di pasaran. Packaging juga menjadi bagian terpenting dalam analisis kebutuhan pasar.