Jakarta Islamic indeks dan IHSG kompak melemah di perdagangan kamis (15/8/2019).
Indeks syariah, Jakarta Islamix Index (JII) tergelincir ke zona merah pada perdagangan Kamis (15/8/2019). JII anjlok ke level 666,51 atau turun 1,31 persen dari level penutupan perdagan sebelumnya.
Dalam perdangan pada Rabu kemarin, Jakarta Islamic Index di tutup menguat ke level 675,34 persen atau tumbuh 1,18 persen. Namun pada Kamis (15/8/2019), JII ambruk ke zona merah.
Penyebab Jakarta Islamic Index ambruk
Indeks harga saham Syariah mulai terjun bebas setelah sejak awal perdangan dengan pelemahan indeks sebesar 1,84 persen dan berada di level 662,93. Sepanjang perdagangan pada Kamis (15/8/2019) JII bergerak dalam rentang 660,09 hingga 667,63.
Dilansir dari bisnis.com, ada 1 saham yang terpantau menguat, 28 saham jeblok dan 1 saham statis dari total 30 saham yang diperjual belikan.
Adapun saham-saham utama yang mendorong anjloknya JII kali ini adalah, Saham PT Unilever Indonesia Tbk (kode saham UNVR) yang anjlok sebesar 1,45 persen, saham PT Astra Intenasional Tbk. (Kode saham ASII) yang turun sebesar1,12 persen.
Di sisi lain, laju indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga ikut-ikutan remuk redam. Terpantau, IHSG melemah ke level 6.211,16 atau turun 0,90 persen.
Padahal di perdagangan Rabu (14/8/2019) IHSG mampu tumbuh sebesar 6.267,33 atau naik 0,91 persen. Setidaknya ada 46 saham yang tumbuh, 242 saham anjlok serta 363 saham stagnan dari 656 saham yang di perdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sektor perbankan menjadi penyebab utama dari ketidakberdayaan IHSG seperti PT bank Rakyat Indonesia Tbk. (kode saham BBRI) yang turun 1,39 persen. PT bank Mandiri Tbk. (kode saham BMRI) yang melemah sebesar 2 persen.
Ambruknya indeks saham syariah Jakarta Islamic Index dan IHSG diprediksi karena adanya sentiment global yakni terkait penurunan suku bunga acuan dan setimen dagang AS-China yang memanas.