Penasaran dengan apa saja faktor penyebab rupiah melemah? Yuk simak!
Seperti yang kita ketahui bersama, pertumbuhan perekonomian Indonesia semakin mengalami guncangan.
Bagaimana tidak? Mata uang Indonesia semakin lemah terhadap dolar Amerika, hal inilah yang menyebabkan harga-harga barang kebutuhan menjadi naik, namun tak diimbangi dengan adanya gaji yang cukup.
Tak hanya pada kebutuhan pokok saja yang terkena imbasnya, harga transportasi pun diprediksi akan semakin melonjak. Ya, meskipun rupiah kadang bisa menguat, namun hal ini belum berbanding lurus dengan dolar yang terus menekan rupiah.
Jika ini terus terjadi, maka bukan tidak mungkin rupiah akan tergerus dengan dolar yang semakin menguat.
Meski pertumbuhan bisnis di Indonesia semakin meningkat, namun hal ini masih belum bisa membantu perekonomian membaik. Setidaknya ada beberapa faktor yang membuat nilai rupiah semakin melemah terhadap dolar.
Berikut Faktor yang Membuat Nilai Rupiah Melemah
- Tertekan oleh The Fed
Ketika The Fed sebagai bank sentral di Amerika Serikat memiliki rencana memotong dan membatasi pembelian obligasi pada tahun 2013 silam, nilai tukar dari rupiah serta IHSG yang sering disebut dengan indeks saham gabungan saling berfluktuasi sangat tajam.
Hal ini bisa mempengaruhi kondisi perekonomian di Amerika sebagai pemulihan yang nantinya akan mengganggu lalu lintas jalur keuangan dunia. Akibatnya, rupiah pun akan terus merosot jauh dengan peningkatan yang tak seberapa.
- Ekspor di Indonesia Harganya Turun atau Bahkan Anjlok
Menurunnya permintaan ekspor barang dari berbagai belahan dunia akan menyebabkan perekonomian di indonesia menjadi terganggu.
Arti singkatnya adalah bila ekspor menurun, maka rupiah akan melemah. Hal yang seharusnya terjadi adalah bila pemerintah ingin agar rupiah membaik, maka permintaan ekspor harus bertambah.
- Impor Barang yang Tinggi
Padahal kualitas barang dalam negeri tak kalah dengan buatan luar apalagi tak sedikit produsen luar negeri yang membuat barang-barangnya menggunakan bahan dari dalam negeri.
Jika impor terus meningkat maka kondisi perekonomian akan melemah dan nilai tukar rupiah terus merosot. Jika hal ini terjadi, maka masyarakat seringkali mengeluh dan menyalahkan pemerintah karena kondisi keuangan di Indonesia mengalami guncangan namun mereka tetap mengonsumsi barang buatan luar negeri.
- Perekonomian Amerika Serikat Meningkat
Faktor melemahnya rupiah dipengaruhi oleh peningkatan perekonomian dollar di AS.
Guna memulihkan kondisi perekonomian di Amerika Serikat setelah terjadinya krisis di tahun 2008, membuat bank sentral di Amerika yaitu The Fed mempunyai rencana untuk melakukan sebuah sistem yang disebut dengan tappering off atau adanya pengurangan quantitative easing yang sering disebut sebagai stimulus ekonomi.
Rencana ini dilakukan di tahun 2013 untuk membuat dolar Amerika semakin menguat di kancah global sehingga suplai uang dolar pun akan berkurang.
Dampak yang berbanding terbalik justru dialami oleh Indonesia sebagai negara berkembang karena Indonesia mudah sekali terdepresiasi akibat pengaruh mata uang asing yang terus menekannya. Terlebih rupiah yang memiliki karakter tersendiri yaitu soft currency artinya rupiah sangat sensitif dengan perekonomian internasional.
Adanya ketidakstabilan dalam perekonomian maupun krisis finansial akan sangat melemahkan mata uang rupiah.
- Faktor Eksternal
Setelah Presiden Joko Widodo membuka Munas (Musyawarah Nasional) yang ke sembilan Majelis Utama di tahun 2015, beliau menjelaskan bahwa ada beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi kondisi lemahnya rupiah seperti depresiasi mata uang Yuan di Tiongkok, kenaikan suku bunga di Amerika dan krisis finansial di Yunani menyebabkan rupiah turut terguncang.