Harga minyak dunia menguat pada perdagangan Kemarin.
Harga minyak dunia menguat lebih dari 1 persen pada perdagangan Senin (22/7) kemarin. Penguatan terjadi di tengah kekhawatiran investor terhadap gangguan pasokan di Timur Tengah pasca pihak militer Iran menyita kapal tanker Inggris di Selat Hormuz pekan lalu.
Seperti yang dilansir dari Reuters via CNNIndonesia.com, harga minyak mentah berjangka Brent pada perdagangan kemarin naik 1,3 persen menjadi US$ 63,26 per barel.
Hal serupa juga terjadi pada harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat (AS) West Texas Intermediate (WTI) sebesar 1,1 persen menjadi US$ 56,22 per barel.
Sepanjang pekan lalu, harga minyak mentah berjangka AS WTI tergelincir lebih dari 7 persen dan Brent lebih dari 6 persen. Pelemahan dipicu oleh kekhawatiran ekonomi dan kembalinya produksi AS di Teluk Meksiko setelah badai.
“Beberapa tekanan jual nampaknya mulai menghilang pekan ini, kekuatan tentang geopolitik sepertinya telah menghentikan sebagian tekanan jual itu,” tutur Wakil Presiden Riset di Tradition Energy di Stamford Connecticut, Gene McGillian.
Penangkapan Kapal Tanker, Pemicu Harga Minyak Menguat
Pengawal Revolusi Iran pada Jumat (19/7) lalu, mengaku telah menangkap sebuah kapal tanker minyak berbendera Inggris di Teluk. Hal ini dilakukan sebagai respons atas penyitaan yang dilakukan Inggris terhadap kapal tanker Iran awal bulan ini.
Keadaan ini otomatis membuat kekhawatiran pasar terhadap potensi gangguan pasokan di Selat Hormouz di mulut Teluk, di mana seperlima dari pasokan minyak dunia mengalir melalui selat tersebut. Akan tetapi, sejauh ini diyakini tidak ada eskalasi besar-besaran dengan Inggris atau AS.
Di pekan lalu, data menunjukkan pengiriman minyak mentah dari Arab Saudi, sebagai eksportir minyak dunia, jatuh ke level terendah.
Uang spekulatif mengalir kembali sebagai tanggapan atas naiknya tensi perselisihan antara Iran, AS, dan negara barat lainnya bersamaan dengan sejumlah tanda jatuhnya jumlah pasokan. Awal Mei kemarin, sanksi baru AS yang lebih ketat terhadap Iran mulai berlaku.
Menurut data dari Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AD dan Intercontinental Exchane, pengelola dana lindung nilai menaikkan posisi gabungan berjangka dan opsi pada minyak mentah AS untuk minggu kedua dan posisi mereka dalam minyak mentah Brent.