HM Sampoerna kabarnya sahamnya akan diakuisisi raja rokok dunia.
PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) kini tinggal beberapa langkah bergabung dengan perusahaan rokok raksasan dunia Altria Group Inc. Hal tersebut sebagaimana yang dikemukakan Philip Morris International Inc.
Philip Morris, Induk HM Sampoerna Merger dengan Altria Group
Philip Morris International Inc, sebagaimana diketahui pada tahun 2005 silam telah membeli saham mayoritas dari HM Sampoerna dan kini sedang berusaha melakukan merger setara atau merger of equals menjadi satu perusahaan dengan Altria Group Inc.
Philip Morris sudah melakukan pembicaraan dengan Altria Group, dan tercatat di New York Stock Exchange (NYSE) dengan kode saham MO masih terus berlangsung.
Altria sendiri merupakan induk dari berbagai perusahaan rokok terbesar seperti Philip Morris USA, U.S. Smokeless Tobacco Company, John Middleton, Nat Sherman, Ste. Michelle Wine Estates, dan Philip Morris Capital Corporation.
“Tidak ada jaminan bahwa perjanjian atau transaksi apa pun akan dihasilkan dari pembicaraan [dengan Altria] ini. Selain itu, tidak ada jaminan bahwa jika kesepakatan tercapai, bahwa transaksi akan [segera] selesai,” tulis manajemen Philip Morris dilansir dari CNBC Indonesia, Rabu (28/8/2019).
Hal tersebut lantas membuat saham kedua perusahaan di NYSE merosot pada perdagangan Selasa (27/8/2019), atau pagi tadi waktu Indonesia. Saham Philip Morris (PM) turun 7,76% di level US$ 71,70/saham dan Altria Group minus 3,97% di level US$ 45,25/saham.
Philip Morris adalah grup perusahaan rokok yang kini membawahi 77.000 karyawan di seluruh dunia, terdapat 180 lebih brand produk mereka yang dijual dan memiliki 150 juta konsumen di seluruh dunia.
Philip Morris memiliki enam merek top dunia, di antaranaya Marlboro. Adapun brand lain yakni L&M dan Chesterfield. Merger of equals yang akan dilakukan Philip Morris dengan Altria Gruop berarti akan memungkinkan untuk membentuk satu perusahaan baru.
Dengan demikian, para pemegang saham dari kedua perusahaan tersebut akan menyerahkan saham mereka dan menerima efek baru yang diterbitkan oleh perusahaan baru.
Nantinya setiap transaksi akan tunduk pada persetujuan dewan dan pemegang saham kedua perusahaan, regulator, dan ketentuan-ketentuan lainnya. Hingga sampai berita ini turun pihak Philip Morris International belum berkomentar lebih lanjut terkait merger kedua raksasa perusahaan rokok tersebut.
Kabar mergernya kedua perusahaan rokok tersebut membuat para investor asing memburu saham HMSP. CNBC Indonesia melansir data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, perdagangan sesi I, Rabu (28/8/2019), saham HMSP langsung dibeli asing (net buy) hingga Rp 3,94 miliar dan membentuk net buy secara year to date mencapai Rp 493 miliar.
Kendati demikian, saham HMSP tercatat hanya naik 0,70% di level Rp 2.870/saham, dengan kapitalisasi pasar Rp 334 triliun. Saham HM Sampoerna tercatat ditransaksikan sebanyak 4,94 juta saham dengan nilai perdagangan Rp 14,20 miliar.