Djawanews.com – Harga BBM turun menjadi headline yang ditunggu-tunggu masyarakat Indonesia Raya. Bukan antara Amerika Serikat (AS) dan China lagi, perang dagang kali ini antara Arab Saudi dan Rusia.
Menakar Kemungkinan Harga BBM Turun
Perseteruan ekonomi antara Arab Saudi dan Rusia mengakibatkan anjloknya harga minyal dunia sebesar 22% atau menjadi US$30 per barelnya. Turunnya harga minyak mentah lantaran Arab Saudi “cuci gudang” minyak mentah sehingga membanjiri pasar.
Sebelumnya diketahui Rusia menolak mengikuti aturan OPEC terkait penyelamatan pasar minyak dunia dengan memangkas produksi. Sehingga langkah Arab Saudi yang tiba-tiba tentu mengejutkan Rusia, dan hal tersebut tidak lain dilakukan untuk merebut pasar global minyak mentah dunia.
Turunnya harga minyak mentah global, tentu juga berpengaruh di Tanah Air. Indonesia, melalui Pertamina merupakan negara dengan pengimpor minyak mentah besar. Anjloknya harga minyak dunia, tentu memberikan keuntungan besar bagi Pertamina.
Namun pemerintah, hingga saat ini masih menimbang-nimbang peluang turunnya harga BBM di tanah air. Terdapat beberapa hal pemerintah masih mempertimbangkan penurunan harga BBM, hal tersebut disampaikan Menteri ESDM Arifin Tasrif, dilansir dari Detik.com (10/03).
Menurut Tasrif penurunan minyak dunia belum dapat dipastikan (apakah bersifat sementara atau tidak), kedua pemerintah masih mampertimbangkan pergerakan nilai tukar rupiah. Padahal harga BBM turun adalah kado terindah untuk rakyat, setelah iuran BPJS tidak jadi naik.