Harga Batubara Naik, Borneo Olah Sarana Sukses Naikkan Target Penjualan di Tahun Ini.
PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk menargetkan peningkatan penjualan sebesar 50 persen pada tahun 2019. Pada tahun lalu emiten perusahaan batubara dengan kode saham BOSS ini berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 272,40 miliar.
Pada tahun lalu, jumlah produksi batubara dari Borneo Olah Sukses mencapai 220.000 metrik ton. Disisi lain harga batubara dengan kalori tinggi sedang mengalami kenaikan.
Sekedar informasi, produksi batubara BOSS memiliki kalori rata-rata sebesar 6.400kcal/kg, kandungan belerang 0,3% serta kandungan abu yang sangat rendah yaitu 3%. Adanya kenaikan harga batubara tersebutlah yang menjadikan pendapatan dari perseroan tersebut menjadi meningkat
PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk naikkan jumlah produksi batubara.
Pada tahun ini, Direktur Keuangan Borneo Olah Sarana Sukses Widodo Nurly Sumady mengungkapkan pihaknya akan menaikkan target produksi batubara menjadi 800.000 metrik ton.
Diharapkan dari adanya peningkatan produksi ini akan dapat menyokong pendapatan perseroan pada tahun 2019.
Pihak manajemen sendiri merasa yakin bahwa perseroan akan dapat mencapai target produksi sebesar 800.000 metrik ton sepanjang tahun 2019. Untuk memuluskan rencananya itu, mereka telah menambah sejumlah alat berat sebanyak 5 buah.
Selain itu, BOSS juga telah menambahkan satu fleet pada akhir Januari lalu pada PT Bangun Olah Sarana Sukses. Total jumlah fleet yang dioperasikan pada tahun ini sejumlah enam fleet. Sebelumnya dua fleet telah diperasikan pada tahun lalu.
Selain menambah alat berat, perusahaan batubara tersebut juga akan membangun insfratruktur baru untuk mendukung produksi batubara.
“Rencana, kami akan membangun insfratruktur baru untuk mendukung produksi seperti jetty baru di sungai Mahakam dan barge loading conveyor di jetty baru,” terang Widodo, Senin (8/4/2019) seperti di kutip dari kontan.co.id.
Widodo melanjutkan, PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk akan menambah alat pendukung seperti grade, dozer serta dump truck.
Pihaknya pun telah melakukan perjanjian kerjasama berupa pekerjaan jasa pertambangan antara anak usaha PT Pratama Bersama dengan PT Putra Perkasa Abadi senilai 147 juta dolar Amerika Serikat.
Di sisi lain, peningkatan jumlah produksi tersebut juga disokong dengan beroperasinya konsesi tambang dari anak usahanya PTT Pratama Bersama dengan luas area pertambangan mencapai 4.210 hektar