Inilah Faktor Penyebab Harga Emas Tidak Stabil.
Berinvestasi emas merupakan salah satu cara untuk mendapatkan keuntungan selain menabung.
Meski ada banyak jenis investasi, namun investasi emas tetap menjadi pilihan banyak kalangan untuk mendapat keuntungan di masa depan. Mengapa demikian? Tentu saja hal ini dikarenakan emas menjadi barang yang harganya cenderung terus naik tiap tahunnya dan jarang terjadi penurunan secara signifikan.
Kendati demikian, kemungkinan harga emas naik atau turun juga patut diantisipasi. Bila tidak jeli mengamati situasi, kalian pun tetap bisa rugi lho!
Seperti yang dilansir dari sahabatpegadaian.com. Berikut ini faktor yang dapat mempengaruhi harga emas naik-turun.
Faktor yang Mempengaruhi Harga Emas Tidak Stabil
- Jumlah Produksi Emas di Dunia
Semakin susahnya emas ditambang, maka harga emas di pasaran akan naik karena kelangkaaan stoke mas. Terlebih jika permintaan emas malah semakin meningkat, sehingga penambang harus menggali semakin dalam.
Saran: Kalian bisa berinvestasi dalam bentuk lain, misalnya perak, mata uang.
- Permintaan dari Industri Perhiasan di Dunia Meningkat
Masih ada hubungannya dengan nomor dua. Misal, 56 persen permintaan emas berasal dari industry perhiasan di dunia, seperti yang terdapat di India, Tiongkok, dan Amerika Serikat. Sementara 14 persennya berasal dari industry peralatan medis dan elektronik.
Saran: sebaiknya tidak membeli emas dalam bentuk perhiasan.
- Isu Politik Hingga Perang Antar Negara dapat Membuat Harga Emas Naik
Misalnya Isu Brexit yang dulu terjadi pada 2016 (keluarnya Inggris Raya dari Uni Eropa). Hal tersebut mengakibatkan para investor panic dan mulai memborong emas dalam jumlah besar.
- Nilai Tukar US Dollar
Secara umum, korelasi negative tercipta dari hubungan nilai tukar US Dollar dengan harga emas yang sedang berlaku saat itu. Jika dolar Amerika sedang melemah, maka harga emas akan naik. Namun jika dollar Amerika menguat, harga emas jadi turun.
- Beberapa Bank Sentral Dunia Memonopoli Pembelian Emas
Beberapa bank sentral di dunia, seperti: The Federal Reserve System (di Amerika Serikat), Bundesbank (di Jerman), dan European Central Bank (ECB) telah melakukannya. Tidak hanya uang kertas, mereka juga telah lama memonopoli pembelian emas. Jangan heran bila harga emas semakin naik dan emas semakin langka. Karena sudah lama ‘colong start’, cadangan emas mereka pun lebih banyak.