Laba bersih SMRA melonjak sebesar 30 persen pada tahun 2018.
Perusahaan Properti PT Summarecon Agung Tbk (Kode: SMRA) memutuskan untuk menebar dividen kepada para pemegang saham sebesar 10 persen dari total laba bersih yang didapat oleh perseroan atau senilai Rp 69 miliar.
Keputusan tersebut diambil setelah para pemegang saham SMRA memberikan izin dalam Rapat Umum Pemegang Saham tahunan (RUPST) yang di gelar di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (20/6/2019).
“Sudah disetujui untuk membagi dividen Rp 5 persaham, atau setara dengan 10 persen dari laba bersih perseroan ujar sekretaris Summarecon Agung, Jemmy Kusnadi.
Kinerja SMRA
Harga Saham SMRA terpantau merosot ke level Rp 1.245/ saham atau turun 1,97 persen pada perdagangan sesi kedua Kamis (20/6/2019), dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp 18 triliun.
Pada tahun 2018, Kinerja PT Summarecon Agung Tbk tengah mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilhat dari besaran laba bersih yang didapat oleh SMRA di sepanjang tahun 2018 yang mencapai Rp 690,6 miliar. Jumlah ini melonjak sebesar 30 persen dari tahun sebelumnya.
Disisi lain, entitas induk SMRA juga berhasil meraup keuntungan sebesar Rp 448,71 miliar atau meningkat sebesar 24 persen dari tahun 2017 dengan pendapatan sebesar Rp 362,06 miliar.
Sekedar informasi, sebagian besar pendapatan SMRA disokong dari penjualan rumah yang sedang mengalami peningkatan dengan nilai penjualan sebesar Rp 1,82 triliun meningkat dari tahun 2017 sebanyak Rp 810 miliar. Selain itu pendapatan dari sektor ritel juga ikut melonjak menjadi Rp 1,37 trliun dari sebelumnya Rp 1,29 triliun.
Presiden Direktur SMRA Adrianto P.Adhi optimis kinerja Summarecon agung akan menjadi lebih baik dibanding tahun lalu. Pihaknya menargetkan, marketing sales atau pra penjualan perseroan dapat mencapai Rp 4 triliun di tahun ini.
Adrianto menyebut ada beberapa kondisi yang disinyalir dapat turut mendongkrak kinerja SMRA pada tahun ini. Seperti penurunan suku bunga acuan, relaksasi pajak properti dengan harga jual di bawah Rp 30 miliar serta daya beli masyarakat yang semakin meningkat usai pemilu 2019.
“Banyak dari pelaku bisnis menilai keberhasilan pemilu sangat membantu dan membuat iklim berusaha menjadi semakin baik,” ujar Adrianto.