PT Solusi Tunas Pratama akan fokus melakukan pengembangan organik
PT Solusi Tunas Pratama (Perseroan) Tbk. Berhasil mencatatkan pendapatan sebesar 2,4 persen pada kuartal I 2018 menjadi Rp 490 miliar. Tahun ini Emiten dengan kode saham SUPR tersebut akan melakukan perluasan bisnis dengan menambah jumlah menara dan perluasan fiber optik.
Selain itu, Perusahaan telekomunikasi ini juga menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 7 hingga 8 persen atau senilai Rp 2 triliun dari pendapatan perseroan sepanjang tahun 2017 sebesar Rp 1,9 triliun.
Sebanyak Rp 600 miliar telah disiapkan PT Solusi Tunas Pratama untuk melanjutkan ekspansinya.
angaran belanja yang dipersiapkan tersebut berasal dari khas internal perusahaan. Nilainya pun tidak berubah dari anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) pada tahun sebelumnya.
Direktur Utama PT Solusi Tunas Pratama Tbk. Nobel Tanihaha menyebut, pihaknya akan melakukan ekspansi bisnis disektor menara dan akan membangunya secara selektif.
“Tahun ini kami telah menyiapkan anggaran belanja sebesar Rp 600 miliar untuk penambahan menara secara selektif serta perluasan fiber optik,” kata Nobel di Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Lantas, mengapa perusahaan telekomunikasi tersebut lebih memilih ekspansi organik ketimbang anorganik ?
Nobel menilai, alasan utama mengapa perseroan melakukan ekspansi organik karena banyak perusahaan menara yang tidak lagi berkeinginan untuk menjual menara telokomunikasinya.
“sudah sulit untuk masuk lewat jalur anorganik, karena barangnya sudah sedikit,” terang Nobel.
Asal tahu saja, jumlah menara yang dimiliki PT Solusi Tunas Pratama pada akhir bulan Maret 2018 sebanyak 6.856 menara dengan 6.273 menara makro, 545 microcell poles serta 38 lokasi indoor DAS.
Adapaun untuk fiber optik perseroan juga masih belum mau melakukan ekspansi secara agresif. Nobel mengungkapkan ekspansi hanya akan dilakukan jika ada permintaan dari konsumen.
Tahun lalu, jumlah jaringan fiber optik yang dimiliki perseroan mencapai 2.858 kilometer (KM) dan baru menyambungkan 6000 homepass. sektor bisnis ini telah menyumbang pendapatan sebesar 10 persen.
Nobel mengatakan perseroan akan terus mengembangkan sektor bisnis non-menara ini dengan harapan pendapatan di sektor fiber optik akan tumbuh hingga 30 persen dalam lima tahun kedepan.
Oleh sebab itu, perseroan akan menggandeng perusahaan penyedia jasa televis berbayar. sejumlah perusahaan telekomunikasi juga telah menjadi konsumen PT Solusi Tunas Pratama, antara lain; First Media, MyRepublic dan XL Axiata.
“Kami berharap, dalam 5 tahun kedepan, sektor fiber optic mampu menyumbang pendapatan hingga 30 persen dari saat ini yang hanya 10 persen,” ujar Nobel.