PT Gudang Garam Tbk merupakan perusahaan rokok asal Jawa Timur yang kini melebarkan sayap ke bidang konstruksi.
Perusahaan rokok terkemuka PT Gudang Garam Tbk (GGRM) baru-baru ini mendirikan anak usaha baru yaitu PT Surya Kerta Agung. Menariknya perusahaan tersebut bergerak pada bidang pembangunan, peningkatan, pemeliharaan dan perbaikan jalan, jalan raya dan jalan tol.
Surya Kerta Agung Anak Usaha PT Gudang Garam Tbk
Memang trend perusahaan konstruksi akhir-akhir ini sedang naik daun. Hal tersebut tentu tidak lepas dari usaha pemerintah yang sedang foku dalam pembangunan berbagai macam infrastruktur.
Memanfaatkan momen tersebut, Surya Kerta Agung juga akan fokus pada pembangunan jembatan, jalan layang. Selain itu Surya Kerta Agung juga akan melakukan pembangunan, peningkatan, pemeliharaan penunjang, pelengkap dan perlengkapan jalan, jembatan dan jalan layan seperti pagar/tembok penahan, drainase jalan, marka jalan dan rambu-rambu.
“Pendirian perusahaan tidak memiliki dampak terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perusahaan,” kata Sekretaris Perusahaan Gudang Garam Heru Budiman, dilansir dari CNBC Indonesia, Senin (29/7/2019).
Perusahaan yang baru didirikan pada 26 Juli 2019 tersebut, didirikan bersama dengan PT Suryaduta Investama dengan pemegang saham mayoritas adalah GGRM (sebesar 69,29%).
Perusahaan yang berlokasi di Kediri, Jawa Timur ini dalam pendiriannya melalui Akta Pendirian Nomor 28 tanggal 26 Juli 2019 yang dibuat oleh Notaris Danny Rachman Hakim. Dengan struktur modal dasar Rp 200 miliar dan modal ditempatkan dan disetor Rp 100 miliar.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari CNBC Indonesia, pada awal bulan Juli Gudang Garam bersama PT Surya Madistrindo sudah memutuskan melakukan pengurangan modal ditempatkan dan disetor di PT Surya Inti Tembakau yang semula adalah sebesar Rp 500 miliar menjadi Rp 300 miliar.
Terkait dengan laporan keuangan Bulan Maret 2019, pemegang saham GGRM terbesar aalah Suryaduta Investama dengan total kepemilikan 69,29%. Sisa saham GGRM kemudian dipegang oleh investor publik 23,78%, Susilo Wonowidjojo 0,09%, Juni Setiawati Wonowidjojo 0,58%, Lucas Julia Suhardja 0,00, dan PT Suryamitra Kusuma sebesar 6,26%.
GGRM adalah perusahaan rokok yang pertumbuhannya stabil, tercatat hingga kuartal I-2919, GGRM adalah satu-satunya emiten rokok yang membukukan pertumbuhan pendapatan dua digit, yaitu 19,18% secara tahunan.
Selain itu total pendapatan PT Gudang Garam Tbk hingga akhir Maret 2019 tercatat mencapai Rp 26,2 triliun. Angka tersebut berhasil melampaui pemasukan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yang berada pada level Rp 23,81 triliun.
Memiliki pendapatan yang besar, total laba PT Gudang Garam Tbk juga berangsur naik yaitu sebesar 24,48%, atau jika dihitung secara tahunan naik menjadi Rp 2,35 triliun.