Pemerintah buka keran ayam impor dari Brasil karena kekalahannya di WTO.
Pemerintah Indonesia akan membuka keran ayam impor dari Brasil akibat kekalahannya di WTO. Sebelumnya, pemerintah Brasil memang melaporkan Indonesia ke World Trade Organization (WTO). Laporan tersebut dilakukan atas dugaan Indonesia yang mempersulit impor daging ayam dari negara tersebut.
Seperti yang dilansir dari Tirto, Dosen Institut Pertanian Bogor (IPB), Dwi Andreas Santoso mengatakan, kekalahan Indonesia dalam WTO karena adanya masalah dalam Permen yang dibuat pemerintah. Peraturan dibuat dengan tidak cermat, sehingga kerap mengundang negara lain untuk mempermasalahkannya.
Indonesia akan mengizinkan ayam impor dari Brasil sebagai konsekuensinya
Keputusan tersebut juga telah dikonfirmasi oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Seperti yang dikutip dari Antara, Enggar mengatakan bahwa Indonesia terpaksa harus membuka keran impor bagi komoditas ayam asal Brasil nantinya.
“Tidak ada pilihan lain untuk kami menyesuaikan seperti rekomendasi dari WTO,” ucap Enggar usai rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rabu (7/8/2019).
Enggar juga mengakui bahwa selama ini Indonesia memang telah menyalahi aturan WTO terkait perdagangan bebas. Indonesia sempat melarang masuknya produk Brasil. Enggar juga memastikan bahwa keputusan WTO juga akan dilaksanakan.
Meskipun Enggar akan menuruti ketentuan WTO, ia juga akan menyiapkan sederet ketentuan untuk menghadapi masuknya produk ini. Mulai dari sertifikat sanitasi internasional sampai kehalalannya.
“Kalau tidak (dijalankan), mereka memiliki hak untuk melakukan retaliasi dengan berbagai produk yang sama atau produk lainnya, dan 19 negara lain akan ikut serta,” ungkap Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
Konsekuensi yang harus diterima Indonesia menanggap berbagai tanggapan dari berbagai pihak. Tidak terkecuali dari para pengusaha ayam di Indonesia. Dilansir dari Tirto, Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternak Ayam (Gopan), Sugeng Wahyudi mengatakan bahwa pasar ayam dalam negeri akan tertekan.
“Pasar kami akan semakin tertekan. Ya efek dominonya seperti itu,” ucap Sugeng yang dikutip melalui Tirto, Kamis (8/8/2019).
Selain akan berpengaruh ke pasar secara langsung, target pemerintah dalam swasembada pangan juga akan terhambat. Deputi VII Kementerian Perekonomian, Darwin Siahaan mengatakan bahwa pihaknya belum mengetahui secara pasti soal sanksi gugatan tersebut. Namun ke depan, ia akan berkoodinasi dengan pihak Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Investigasi yang diajukan Brasil memang bukan pertama kalinya. Indonesia pernah juga mengalami gugatan dari WTO. Bahkan Indonesia pernah dipermasalahakan karena adanya pembatasan impor produk holtikultura yang kemudian dipermasalahkan oleh Selandia Baru hingga Amerika Serikat.
Sebagai salah satu cara menyikapi banjirnya ayam impor dari Brasil adalah dengan menggaungkan cinta produk dalam negeri. Pemerintah harus bisa mengampanyekan kepada masyarakat untuk memilih produk dalam negeri.