Beberapa kali analisis pasar di Indonesia dilakukan. Dari analisis tersebut kemudian menghasilkan kesimpulan yang berisi tantangan bagi pebisnis.
Bisnis menjadi salah satu bidang yang banyak ditekankan oleh pemerintahan Jokowi. Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintahan Jokowi diniali oleh sebagian pengamat adalah kebijakan yang berpihak kepada pengusaha. Mulai dari pengampunan pajak, pembangunan infrastruktur, dan masih banyak lagi. Kebijakan tersebut bisa dikatakan berasal dari analisis pasar di Indonesia.
Tingkat kemudahan berbisnis di Indonesia dianggap sedang mengalami berbagai kemudahan. Kebijakan-kebijakan dari pemerintah akan membantu para pebisnis terus berkembang. Di sisi lain, Indonesia sebagai salah satu pelaku ekonomi terbesar di ASEAN, juga mengalami pertumbuhan ekonomi yang stabil.
Di balik kemudahan-kemudahan berbisnis di Indonesia, bukan berarti tidak tersimpan masalah-masalah lainnya. Beberapa sektor bisnis masih menghadapi masalah yang menghalangi formasi perusahaan Indonesia. Dari permasalahan tersebut beberapa analisis pasar dilakukan.
Hasil analisis pasar di Indonesia mengindikasi beberapa tantangan pebisnis Indonesia
1.Infrastruktur dan Layanan Jaringan Masih Kurang
Pemerintahan Presiden Jokowi memang sempat mengalokasikan dana belanja untuk membangun berbagai infrastruktur. Dari jalan, jembatan, tol, dermaga, bandara, dan masih banyak lagi. Meskipun alokasi dana ke infrastruktur telah diprioritaskan, namun kenyataan tidak setinggi ekspektasi. Indonesia tetap harus mengikuti pertumbuhan ekonomi dunia yang terus bergerak.
Memang dibanding dengan negara yang berkembang lainnya, Indonesia memiliki potensi yang lebih besar pada jaringan infrastruktur. Total investasi langsung (FDI) ke Indonesia meningkat sebanyak 9.6% pada sektor infrastruktur. Besaran investasi langsung tersebut berarti kebutuhan infrastruktur ke depannya akan semakin bertambah banyak.
2. Transparansi yang Kurang
Peningkatan pengeluaran negara tidak dilakukan secara transparan. Padahal transparasi sangat penting untuk dilakukan. Dengan adanya transparasi, perusahaan di luar Indonesia akan tertarik untuk membangun cabangnya di Indonesia. Pembukaan cabang perusahaan di Indonesia dinilai mampu menguntungkan kedua belah pihak.
3. Kompetisi yang Ketat
Meskipun Indonesia dinilai berhasil menarik perhatian para investor asing, namun bukan berarti kompetisi berakhir. Justru sebailknya. Banyak bisnis yang mulai dibangun di Indonesia. di sisi lain, negara lain juga siap menunjukkan performa terbaik mereka. Negara-negara lain di Asean juga telah berbenah dengan cukup baik. Jika Indonesia tidak mampu melakukan persaingan yang baik, maka negara-negara lain siap mengambil alih para investor tersebut.
4. SDM yang Belum Siap
Di era pemerintahan Jokowi selanjutnya, pembangunan tidak lagi terpusat pada infrastruktur. Pembangunan akan dialihkan pada pengembangan SDM-nya. Langkah ini dinilai tepat untuk meningkatkan kemampuan manusia agar siap bersaing,
Namun jika pemerintah gagal dalam menyusun strategi peningkatan SDM, maka bisnis akan semakin sulit. SDM menjadi salah satu kunci bagi keberlangsungan bisnis. Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan sumber daya manusia dari negara lain.
Itulah beberapa indikasi yang diperoleh dari analisis pasar di Indonesia.