Djawanews.com – IQ atau intelligence quotient adalah skor dari tes yang dirancang untuk mengukur kecerdasan dan potensi intelektual manusia. Banyak orang mendambakan memiliki skor IQ yang tinggi. Sebab, tes IQ banyak digunakan untuk penempatan pendidikan maupun tes masuk kerja. Namun, tak banyak yang tahu kalau kebiasaan sehari-hari ternyata dapat mengurangi level kecerdasan Anda.
6 Hal yang Bisa Menurunkan Tingkat IQ Menurut Para Ahli:
- Sering stress
"Tingkat stres yang tinggi tidak hanya terkait dengan fungsi otak yang lebih buruk, tetapi bahkan dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit Alzheimer," kata Brendan Kelley, MD, ahli saraf di The Ohio State University Wexner Medical Center di Columbus, Ohio. Perubahan hormon yang terkait dengan stres diyakini dapat menurunkan skor IQ.
- Obesitas
Penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Epidemiology menunjukkan bahwa obesitas dapat mengakibatkan kinerja kognitif yang lebih buruk dan peningkatan risiko demensia di kemudian hari. Dalam studi klinis, obesitas juga terbukti memengaruhi memori jangka pendek.
- Konsumsi makanan manis
Makanan dan minuman yang manis, ternyata tidak hanya berpengaruh terhadap kenaikan berat badan. Allen Towfigh yang merupakan dokter ahli saraf dari Weil Cornell Medical Center mengatakan, penderita diabetes memiliki peluang besar untuk terjangkit demensia.
Dampak negatif gula pada otak terjadi karena risiko peradangan yang meningkat, menurut sebuah penelitian pada hewan dari University of Southern California. Kebanyakan mengonsumsi gula juga mempengaruhi fungsi sel otak dan kemampuan kognitif.
- Multi-tasking
Multi-tasking sebenarnya bukan kebiasaan yang baik. Menulis email sambil berdiskusi dengan rekan kerja, atau mengerjakan berbagai hal berbeda di waktu yang bersamaan ternyata dapat memengaruhi fungsi otak. Sebab, otak bukanlah komputer yang bisa membuka banyak program sekaligus. Mengerjakan banyak hal dalam satu waktu justru bisa menurunkan fokus.
- Merokok
Rokok membuat otak terkena paparan zat beracun. Paparan asap yang terlalu lama meningkatkan karbon monoksida dalam tubuh, yang menggantikan oksigen vital yang dibutuhkan otak dan tubuh kita Saat karbon monoksida meningkat di dalam tubuh, maka secara otomatis kandungan oksigen yang dibutuhkan otak akan terganggu.
- Jet lag
Diam-diam jet lag dari perjalanan yang panjang ternyata dapat mempengaruhi fungsi kognitif. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh University of California, jet lag dapat memengaruhi pembelajaran dan memori hingga satu bulan setelahnya.
Ahli psikologi Elizabeth Lombardo menyatakan bahwa bepergian melalui zona waktu yang berbeda akan mengganggu ritme sirkadian normal tubuh. "Selain masalah tidur, makan, dan regulasi hormon (yang semuanya juga dapat memengaruhi memori dan pembelajaran), jet lag bisa menjadi sumber stres yang signifikan untuk tubuh Anda," paparnya.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.