Djawanews.com – Af+ermasks, sebuah tajuk pameran tunggal Hanafi, yang merupakan buah pengalaman serta pemikiran seni yang tumbuh di situasi pandemi COVID-19.
Pameran ini diadakan di Jogja National Museum (JNM) dan dibuka oleh Ugo Untoro, pada tanggal 12 Maret 2023, dan pameran tersebut berlangsung dari 13 Maret - 12 April 2023.
Hanafi adalah salah satu maestro seni rupa yang dimiliki Indonesia, ia lahir di Purworejo, Jawa Tengah, 5 Juli 1960. Pameran Af+ermasks sudah direncanakan oleh penyelenggara, Heri Pemad Manajemen, sejak satu tahun terakhir.
Promotor Heri Pemad Manajemen Gading Paksi mengatakan, bahwa acara ini juga dinanti oleh seniman maupun pecinta seni, sebagai ajang temu kangen, nostalgia sekaligus persembahan karya-karya mutakhir Hanafi. 47 tahun yang lalu, di Gampingan, Hanafi mulai mengenal seni rupa.
“Hanafi adalah sosok penting, seniman yang menginspirasi, ia juga membuka sebuah ruang untuk menjadi lokasi beraktivitas para seniman lintas disiplin,” terangnya.
Seorang Kurator Agung menyatakan pameran tersebut dipenuhi oleh lukisan-lukisan yang menghindar dari asosiasi langsung dan seketika dengan perspektif objek sehari-hari; yang hanya menonjolkan coretan garis-garis lengkung maupun lempeng yang bertumpuk, rumit, kusut, bidang atau blok warna yang saling tubruk dan menumpuk, sapuan kuas spontan dan bentangan kanvas yang luas.
"Masks dalam pameran ini tidak sedang membicarakan hal-ihwal pandemi belaka, sudah menjadi tabiat artistik Hanafi untuk merefleksikan sesuatu lalu mengekspresikannya dengan cara yang tidak langsung," jelasnya
Sedangkan Hanafi menerangkan bahwa, pameran ini merupakan konfirmasi dari sebuah kenyataan tentang pengalaman selama mengalami pandemi COVID-19 kurang-lebih tiga tahun dan kita masih harus waspada bahwa pandemi itu belum benar-benar usai.
"Terdapat lebih dari 100 karya yang terdiri atas tiga seri yaitu ‘Af+ermasks’, ‘Developmentalism/Wadas’ dan ‘Sarung Basah Ayah," tandasnya.