Djawanews.com – Kucing mengalami batuk bisa disebabkan oleh sejumlah hal, mulai dari nola-bola rambut atau hairball yang tertelan hingga infeksi tenggorokan. Untuk lebih jelasnya kenapa anabul kesayangan di rumah batuk-batuk seperti mau muntah, simak penjelasan berikut ini.
Penyebab kucing batuk
Biasanya, kucing batuk karena mengalami masalah pada saluran pernapasan primer. Meskipun bukan berarti tidak mengalami penyakit lainnya. Berikut ini penyakit yang mungkin dialami kucing ketika batuk-batuk baik seperti tersedak ataupun seperti mau muntah.
- Infeksi pernapasan
Infeksi disebabkan virus dan bakteri yang menyebabkan berbagai gejala pernapasan. Gejalanya tidak hanya batuk, tetapi juga bersin, keluar cairan pada hidung atau mata. Dua penyebab ingeksi biasanya adalah serangan virus feline herpesvirus dan feline calicivirus. Kalau karena bakteri, umumnya terpapar feline chlamydiosis, bordetella, atau mycoplasma.
- Asma
Asma memengaruhi sekitar 1-5 persen kucing. Ini berarti penyakit asma yang menyebabkan kucing batuk seperti tersedak sangat jarang terjadi. Tetapi, penting diketahui bahwa ketika kucing menghirup alergen bisa menyebabkan gejala seperti asma dan juga peradangan asma, iritasi, bahkan penyempitan saluran udara. Kucing yang mengalami asma, mungkin sulit bernapas (dispnea), mengi, napas cepat, pernapasan mulut terbuka, dan terkadang muntah.
- Radang paru-paru
Radang paru-paru menghambat kemampuan kucing dalam memberi ventilasi dan perfusi pernapasan. Ventilasi adalah istilah untuk paru-paru yang menggembung dan mengempis, ini membawa oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida.
Perfusi mengacu pada tindakan darah mengalir melalui paru-paru dan menukar karbon dioksida dengan oksigen.
Radang paru-paru, bisa disebabkan pneumonia dan bersifat menular. Seekor kucing dengan pneumonia, akan mengalami peningkatan laju pernapasan, detak jantung cepat, demam, dan ingus berwarna. Ini juga menyebabkan produksi lendir dan nanah di paru-paru meningkat. Makanya kucing akan batuk dan mengeluarkan dahak.
- Penyakit jantung karena cacing
Cacing yang menyerang jantung kucing disebut heartworms, ialah sejenis parasit yang ditularkan oleh nyamuk. Cacing ini dapat pula ditemukan pada satwa liar seperti rubah. Meskipun cacing ini dapat menyerang kucing dan anjing, tetapi faktanya jarang terjadi pada anabul kesayangan.
Dalam sebuah penelitian dilansir The Spruce Pets, Selasa, 30 Mei, cacing jantung dewasa diidentifikasi pada 4% kucing yang diuji dibandingkan dengan 28% anjing yang diuji. Jika kucing memang memiliki cacing hati, ia akan mengembangkan sesuatu yang disebut Heartworm Associated Respiratory Disease (HARD). Kucing mungkin batuk serta sesak napas, lesu, nafsu makan menurun, dan mengalami penurunan berat badan.
- Pleural effusion
Ini adalah kondisi di mana cairan menumpuk di ruang pleura, yaitu ruang di dada antara paru-paru dan dinding tubuh. Pada kucing, bisa disebabkan oleh berbagai penyakit seperti infeksi, penyakit jantung, atau kanker. Apa pun penyebabnya, kucing dengan plaural effusion mungkin mengalami batuk dan sesak napas.
Cara mengobati kucing batuk
Jika kucing Anda batuk, sebaiknya hubungi dokter hewan. Karena batuk pada kucing dapat disebabkan oleh banyak hal, alat diagnostik pertama adalah anamnesis dan pemeriksaan menyeluruh. Jika kucing Anda juga mengalami bersin, konjungtivitis, atau hidung tersumbat, dokter hewan kemungkinan besar akan lebih curiga terhadap proses penyakit saluran pernapasan atas dibandingkan sesuatu yang memengaruhi saluran napas bagian bawah.
Tetapi Anda bisa memberikan perawatan di rumah misalnya dengan terapi cairan dan oksigen. Selain itu, mengutip PetMD, ketika kucing batuk yang mengeluarkan dahak serta ingus, perlu menyeka ingus secara teratur dan menempatkan kucing pada ruangan beruap yang membantu menekan batuk.