Djawanews.com – Selain memperbanyak beraktivitas dan bekerja di rumah atau work from home (WFH), social distancing disebut sebagai salah satu cara paling ampuh untuk mencegah penyebaran virus Corona COVID-19.
Saat menjalani social distancing, Anda dapat menjaga jarak minimal dua meter dari orang lain, menggunakan masker di luar rumah, tidak berjabat tangan maupun berpelukan saat bertemu orang lain.
Lantas sampai berapa lamakah kita harus menjalani social distancing?
Kata ilmuwan soal berapa lama kita menjalani social distancing
Sejumlah pakar kesehatan memperkirakan social distancing perlu dilakukan hingga vaksin COVID-19 ditemukan. Bahkan jika diperlukan langkah pengamanan ini akan berlangsung satu hingga dua tahun ke depan.
“Kita harus tetap mewaspadai virus ini, dengan menjauhi faktor risiko dan menjalani prosedur keamanan seperti social distancing, karena COVID-19 akan terus menginfeksi manusia hingga vaksin ditemukan,” ungkap Dr Anthony Fauci, ahli kesehatan dari Director of National Institute of Allergy and Infectious Disease seperti dikutip Djawanews dari Vox.
Hal senada diamini ahli epidemiologi dari London School of Hygiene & Tropical Medicine, Adam Kucharski.
“Tidak ada opsi lain selain menjalani social dictancing. Virus ini akan terus menyebar, mungkin satu hingga dua tahun ke depan,” ungkap Adam Kucharski.
Berdasarkan riset yang dilakukan COVID-19 Response Team di Imperial College of London, social distancing disebut ampuh menurunkan jumlah penyebaran virus Corona dalam jangka waktu yang lama.
Bahkan dalam amatan mereka, karantina maupun self isolation saja tidak cukup. Pada tempat paling privat seperti rumah sekalipun, social distancing perlu dilakukan agar tidak menimbulkan kematian lainnya.
“Social distancing perlu dilakukan mungkin selama 18 bulan atau lebih,” tulis sebuah pernyataan dari COVID-19 Response Team di Imperial College of London.