Djawanews.com - Visinema Pictures dan sutradara Angga Sasongko langsung mengambil sikap tegas setelah mengetahui ada stasiun televisi yang mengundang Saipul Jamil sebagai bintang tamu. Mereka memutus pembicaraan kerja sama kepada stasiun televisi itu.
Salah satu TV swasta nasional memang mengundang Saipul ke acara mereka bertajuk 'Kopi Viral'. Acara ini sudah diupload juga ke Channel resmi televisi ini dengan judul bombastis 'MASYAALLAH, INI KISAH PILU SAIPUL JAMIL SELAMA DI PENJARA | KOPI VIRAL (3/9/21) P1'.
Dilihat redaksi djawanews, video ini di-upload 3 September. Berarti ketika petisi boikot Saipul Jamil baru dimulai. Hingga pukul 18.00 WIB, video ini sudah ditonton lebih dari 700 ribu view. Tetapi mayoritasnya memberi tanda dislike.
Dalam kolom komentar channel ini, warganet juga ramai-ramai menyayangkan televisi ini yang akhirnya malah mau mengundang Saipul yang baru saja selesai menjalani masa hukuman akibat terbukti mencabuli korban yang tinggal di rumahnya. Korban saat itu masih usia dini.
Sikap tegas Visinema Pictures dan Sutradara Angga Sasongko
Angga Sasongko melalui akun Twitternya bilang, pihaknya resmi memberhentikan semua pembicaraan kesepakatan distribusi film Nussa dan Keluarga Cemara dengan stasiun televisi yang sudah mengundang Saipul Jamil. Bagi Angga, nilai yang dianut oleh stasiun televisi itu berbeda jauh dengan karya dia yang justru ramah anak.
"Pemberitahuan ini dimaksudkan untuk mendukung gerakan yang melawan dirayakannya pelaku kekerasan seksual pada anak di media - media, serta menjadi kesadaran bersama pentingnya media - media yang menghargai anak - anak kita," tulis Angga.
"Pemberhentian pembicaraan kesepakatan ini berlaku tidak hanya kepada stasiun TV yang sudah menayangkan, tapi juga stasiun TV lain yang nantinya melakukan tayangan serupa," lanjut dia lagi.
Sikap Angga juga diperkuat oleh pernyataan sikap dari Visinema. Perusahaan yang di dalamnya duduk Gita Wirjawan sebagai Ketua Dewan ini bilang, kehadiran Saipul Jamil di televisi tidak menghormati korban.
"Pemberitahuan ini dimaksudkan untuk mendukung gerakan masyarakat yang melawan dirayakannya pelaku kekerasan seksual pada anak di media - media, serta menjadi kesadaran," tulis mereka.