Memasuki pekan ketiga Ramadan, sebagian masyarakat sudah bersiap untuk mudik ke kampung halaman. Berkumpul dan bersilaturahmi bersama keluarga saat Idul Fitri merupakan momen yang ditunggu-tunggu para perantau.
Karena tradisi itu, banyak perantau yang menjalani tradisi mudik setiap tahunnya, meski dengan penuh perjuangan. Tak terkecuali bagi perempuan yang sedang hamil dan menyusui.
Penjelasan ahli kesehatan
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, dr Muhammad Fadli Sp OG, mengatakan agar perjalanan mudik bersama ibu hamil berjalan lancer, hal pertama yang harus dilakukan adalah bertemu dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan.
“Itu untuk berkonsultasi mengenai perkembangan janin dan kondisi ibu hamil,” jelas Fadli seperti dilansir dari Tempo.
Menurut Fadli, perjalanan mudik membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Karena itu, membutuhkan kondisi fisik dan mental ibu hamil yang prima.
“Waktu yang paling aman bagi ibu hamil untuk melakukan perjalanan jauh adalah pada trimester kedua kehamilan,” jelasnya.
Fadli menerangkan, saat trimester kedua itu biasanya ibu hamil sudah melewati masa-masa mual dan muntah (morning sickness).
“Cermati juga apakah ibu hamil pernah memiliki riwayat pendarahan atau kontraksi dini sebelumnya. Hal ini pun bisa menjadi faktor risiko yang membahayakan ibu dan janin saat perjalanan mudik,” tuturnya.
Fadli menegaskan, sebelum mudik, jangan lupa melakukan pemeriksaan ultrasonography (USG) nutuk mengetahui perkembangan janin.
“Selain itu, pilihlah moda transportasi yang memiliki waktu tempuh paling singkat atau memungkinkan ibu hamil bisa berhenti di rest area secara periodik untuk beristirahat atau stretching.”
Dirinya menambahkan, perempuan hamil jangan sampai dehidrasi. Optimalkan minum air putih minimal dua liter per hari selama di perjalanan.
Pengalaman dari yang pernah menjalani
Sementara itu, pengalaman ini pernah dirasakan oleh Winda Purnamasari.Perempuan berusia 28 tahun ini melakukan mudik lebaran dari Banten ke Bandung.
“Karena saat itu terengah-engah, susah tidur, dan enggak bisa diam,” kata Winda yang tinggal dan sudah menjadi warga Bekasi ini.
Selain itu, kaki Winda saat itu juga sudah bengkak. “Karena kaki sudah bengkak, jadi pas perjalanan sering kesemutan,” terangnya.
Mengenang pengalaman tersebut, Winda memberikan tip untuk ibu hamil yang hendak mudik ke kampung halaman, yakni banyak minum dan tidur cukup,” Sampai di kampung juga jangan lupa olahraga pagi,” ujarnya.