Djawanews.com – Budaya “split bill” ketika makan bareng teman atau pacar memang dianut oleh sebagian orang. Sedangkan sebagian lagi menganggap bahwa yang membayar adalah si pengajak makan. Lalu mana yang bagus dan benar?
Seorang netizen menceritakan pengalamannya yang diajak bertemu pertama kali dengan kenalannya dari media sosial. Pada saat bertemu dan sudah selesai makan, ia membayar sendiri bill makanannya.
Setelahny si rekan kenalan itu menuliskan pesan singkat, yakni harusnya orang yang mengajak makan yang membayar semuanya atau mentraktirnya.
Mungkin masalah ini tampak sepele bagi sebagian orang, tapi bukankah Ada yang melihat “split bill” memang hal yang lazim. Di sisi lain, ada yang melihat bahwa tagihan sekitar Rp300ribu tidak layak diributkan.
Bedah Budaya Split Bill Ketika Makan Bareng Teman atau Pacar
Permasalahan ini kemudian dibedah oleh psikologi klinis, Nuzulia Rahma Tristinarum mengatkan melihat persoalan ini lebih pada perbedaan prinsip, perbedaan value, atau nilai yang diyakini dan perbedaan kebiasaan.
“Keduanya enggak ada yang salah 100 persen atau benar 100 persen. Kesalahannya adalah terlalu kaku pada kebiasaan sendiri dan menganggap bahwa kebiasaan orang lain berbeda dengannya adalah salah. Hal ini sangat mudah memicu konflik,” jelas Rahma.
Kemudian, apa yang perlu dilakukan agar kencan tak berujung kecewa seperti yang dialami netizen Twitter tersebut?
Rahma menyebut ada dua hal yang perlu dilakukan, yakni saling komunikasi dan saling konfirmasi. Dia memberikan contoh, saat mengajak makan bersama atau kencan beri tahu bahwa pembayaran dilakukan masing-masing.
Jangan lupa sebutkan alasannya misal, budget terbatas atau memang ada hal lain yang menjadi prioritas.
Sedangkan yang diajak makan tidak perlu memastikan akan ditraktir atau tidak. Kalau diskusi ini tidak menemukan titik tengah, tinggal mencari kesepakatan lain.
Menurut Rahma, jika ingin membicarakan budget tidak perlu ada gengsi. Tidak ada budget bukan berarti tidak ada uang, melainkan tidak ada budget yang dialokasikan untuk suatu barang atau kegiatan tertentu.
Mungkin orang yang mengajak anda makan memiliki budget untuk hangout, tetapi sudah terpakai di hari sebelumnya atau jadwal lain yang sudah dijanjikan.
“Enggak perlu ragu untuk komunikasi dan konfirmasi hal hal seperti ini. Semua bisa disampaikan dengan bahasa yang santai dan enggak formal,” imbuhnya.
Namun memang bagi orang dengan perasaan selalu tidak enak, walau dibilang akan ditraktir biasanya tetap membayar sendiri. Komunikasi mengenai budget memang penting, namun anda juga bisa saja tetap menerapkan budaya “split bill”.
Setidaknya jika budaya split bill yang anda terapkan, maka tidak perlu memusingkan akan ditraktir atau tidak oleh teman atau pacar anda.
Untuk mendapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.