Djawanews.com – Bukan lagi rahasia umum, kebanyakan orang pasti sudah tahu mengenai bisnis konten porno di media sosial yang dari tahun ke tahun semakin marak saja.
Pasalnya pemilik dan peminat dari bisnis konten bokep di media sosial sendiri semakin bertambah dan tak ada habisnya. Kali ini, di Twitter sedang ramai tagar #BisnisBokepdiMedsos yang tengah menjadi banyak sorotan netizen.
Dalam tagar yang viral tersebut, banyak netizen memberikan komentar mengenai banyaknya oknum menjual konten foto dan video porno, entah itu merupakan hasil dari milik pribadi ataupun orang lain.
Jangan anda mengira penjual konten murni adalah pemilik video itu sendiri, terkadang ada oknum bejat yang mengumpulkan dan mengoleksi konten porno dari berbagai pihak. Saat sudah terkumpul banyak, oknum tersebut menjualnya lagi.
Platform media sosial dimana anda dapat menemukan video bokep dengan mudah sendiri ada pada Twitter dan Telegram. Tak perlu sampai 15 menit, semua kalangan yang dapat menggunakan internet pasti dapat menemukan konten porno gratisan atau berbayar.
Sebuah akun @eagleklaws di Twitter mengatakan bahwa bisnis konten video porno adalah bisnis yang bagus dengan penghasilan banyak. “is a good business. Penghasilan banyak, gampang dan cocok ditargetkan utk pajak. Pemerintah bisa cepet kaya,” cuitnya.
Bisnis Konten Porno di Media Sosial, Korban Revenge Porn Ini Kasihan
Dilansir dari Kumparan.com, ada sebuah kisah mengenai seorang anak perempuan yang masih duduk di bangku SMP berpacaran dengan kakak kelasnya.
Si perempuan yang disebut Mela berumur 16 tahun pada tahun 2016 ketika menjalin hubungan sepasang kekasih dengan kakak kelasnya satu sekolah. Pada masa awal berpacaran semuanya biasa saja dan norma-normal saja.
Namun setelah 3 bulan pacaran, si pacar meminta Mela berpose nakal dan membuat video mesum untuk disimpan olehnya. Triknya adalah meminta sebagai bukti cinta, kalau tidak dikasih akan diputusin.
Mela yang tak mau kehilangan kekasihnya tentu saja menurut, ia beberapa kali mengirimkan foto dan video nakal ke sang pacar. Parahnya hal tersebut berkelanjutan seperti tak ada habisnya.
Jika Mela tidak menuruti untuk memberikan konten porno, si pacara akan meminta uang ganti rugi Rp100 sampai Rp200 ribu.
Pada suatu saat, di sekolah SMP Mela ada razia yang menyebabkan si pacar ketahuan menyimpan banyak sekali konten porno. Tak habis pikir, ternyata si pacar adalah seorang kolektor yang menjual konten doto dan video porno demi sejumlah uang.
Mela yang mengetahui hal tersebut kaget dan syok berat. Dirinya sudah menunjukkan apa yang tak harusnya ditunjukkan. Pada tahun 2019, Mela mengaku masih menemukan beberapa foto atau video nakalnya di Twitter.
Mela adalah nama samaran dan merupkan salah satu dari sekian banyaknya korban dari revenge porn yang kemudian kontennya dijual atau disebarluaskan di media sosial.
Oknum seperti si pacar Mela yang menjalankan bisnis konten bokep di media sosial tak hanya satu atau dua orang. Bahkan lebih parahnya, pada zaman sekarang bisnis tersebut seakan tak ada matinya dan semakin marak dimana-mana.
Untuk mendapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.