Djawanews.com – Orang tua seringkali mewajarkan ketika anak melakukan hal yang menjadi bentuk eksplorasi, terutama ketika anak sering mengupil. Anak yang sering mengupil dikarenakan dirinya sadar dan menemukan sesuatu pada tubuhnya.
Anak yang sudah besar, seringkali mengupil karena ingus mengering yang kemudian tidak keluar sehingga dikeluarkan secara paksa. Hal tersebut karena rasa gatal dan tidak nyaman pada hidung anak.
Dampak Negatif Anak yang Sering Mengupil
Anak yang sering mengupil berisiko mengalami mimisan. Hal itu disebabkan oleh kukunya yang tajam dan menggores hidung. Mengutip Kids Health, mimisan pada anak usia 3 – 10 tahun paling sering disebabkan oleh mengupil.
Tak hanya itu, mengupil juga berpotensi memasukkan kuman dan bakteri ke dalam tubuh. Menurut dr. Friedman, mengupil tidak hanya membuat anak sakit, tapi juga bisa menyebarkan penyakit lain karena jarinya yang kotor menyentuh benda lain.
Dalam kasus yang jarang terjadi, ada juga kemungkinan mengupil dapat menyebabkan infeksi. “Anak-anak memiliki bakteri yang menggantung di tangan dan jarinya, dan seorang anak dapat memasukkannya ke dalam hidung dan berpotensi berakhir dengan infeksi bakteri,” jelas dokter spesialis anak Leah Alexander, M.D.
Anak balita mungkin tidak menyadari bahwa sering mengupil bisa membahayakan kesehatannya. Untuk itu, orang tua perlu membantunya untuk menghentikan kebiasaan tersebut. Salah satunya adalah mengajarkan cara untuk mengeluarkan ingus.
Selain itu, pengetahuan soal kebersihan juga penting untuk diajarkan. Orang tua perlu mengajari anak cara mencuci tangan yang benar dan menjelaskan mengenai risiko infeksi jika si kecil tidak mencuci tangan sebelum dan setelah mengupil.
Anda juga bisa menggunakan nasal spray untuk mengatasi hidung anak yang kering dan berkerak. Dengan begitu, frekuensi mengupil yang dilakukan anak perlahan anak berkurang.
Ingin tahu informasi mengenai kesehatan lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews